Monday, September 25, 2006

Janganlah Kuatir Akan Hari Esok...

Judul diatas merupakan salah satu kutipan yang gua ambil dari ayat alkitab . Ayat alkitab ini dipakai oleh teman gua, Richard dan Christine saat mereka berdua melangsungkan misa pemberkatan pernikahan di BHK (Bunda Hati Kudus). Suatu misa pemberkatan yang meriah dan technology abis menurut gua. Gimana kaga, misa pake slide proyektor dan langsung ditampilkan melalui laptop Romo Widi. Ini yang gua kagumi dari Romo Widi, bahwa beliau selalu komputer abis dan canggih banget bikin slide-slidenya. Proficiat buat Richard dan Christine yang telah menempuh hidup baru.

Janganlah kuatir akan hari esok, suatu kalimat yang menarik untuk dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Bukan berarti kita pasrah dengan apa yang akan terjadi pada kita esok hari. Namun, kita sebagai manusia selalu atau kadang-kadang berlebihan dalam memikirkan kira-kira apa yang akan terjadi pada gua yah besok hari. Atau kira-kira masa depan gua gimana yah. Atau apakah ada yang mo married ama gua dengan kondisi gua seperti ini. Atau apakah gua ini dan itu, serta sejuta atau semilyard kekhawatiran yang terlintas dalam pikiran kita.

Memang tidaklah mudah untuk memulai menjalani hidup ini tanpa kekhawatiran. Apalagi di dunia sekarang ini, dimana kompetisi antar manusia semakin gila-gilaan, rasa peduli, kritis, kasih terhadap sesama boleh dibilang sudah mulai pudar. Memahami kehendakNYA bukanlah suatu hal yang mudah. Gua sekarang sedang mulai mencoba untuk belajar memahami kehendakNYA dalam hidup gua. Semoga saja gua bisa banyak belajar dalam memahami kehendakNYA atas apa yang boleh terjadi dalam hidup gua.

Selain itu pada hari itu juga, gua belajar akan satu hal lagi didalam hidup gua. Bahwa, perlunya saling mengkomunikasikan kepada sesama teman dalam pelayanan. Apa yang telah diutarakan oleh teman-teman dalam pelayanan adalah suatu berkat bagi gua pribadi untuk bisa melangkah yang lebih jauh lagi didalam pelayanan. Kutahu Bapa peliharaku.......... Amien.

Tuesday, September 12, 2006

New Experience In This World

Suatu perjalanan hidup yang indah dan bahagia gua lewati kali ini lagi atas berkat dan anugerah dariNYA. Dimana gua bisa melayani Tuhan lewat komunitas Choice kepada sesama teman muda-mudi.

Saat gua diberitahukan untuk maju ngeteam bersama Ban Seng, yang kebetulan kita berdua sedang proses coaching waktu itu, gua kaget dan sedikit ragu-ragu apakah gua memang layak untuk bisa terjun dalam pelayanan. Tapi berkat support dari teman-teman yang lain dan dukungan dariNYA, gua maju untuk ngeteam walaupun semakin dekat harinya gua semakin deg-degan. Suatu perasaan yang wajar, mungkin karena pertama kalinya gua terjun dalam aktifitas pelayanan. Malam hari sebelum gua berangkat ke ShaSha (Shamadi Shalom), gua hanya bisa tidur sekitar 3-4 jam. Kamis malam, gua sempet mampir ke apartemen temen 167 untuk ngurus beberapa hal intern angkatan 167, terus ambil barang untuk keperluan Weekend Choice.

Jumat pagi, gua bangun jam 7 karena masih beres-beres keperluan untuk WE Choice. Jam 8an gua sarapan pagi dulu ama adik gua, karena dia yang nganterin gua sampe ke kantor Ban Seng. Setibanya di kantor Ban Seng, gua nunggu sekitar 5 menit karena Ban Seng masih mengurus beberapa hal urusan kantornya. After that, kita langsung menuju gereja Toasebio untuk jemput Romo Sandro. Perjalanan yang cukup macet dan panas padahal baru jam 9an. Ban Seng sempet sibuk juga ngurusin kerjaan kantor selama perjalanan menuju Toasebio. Setelah jemput Romo Sandro, langsung tancap gas ke rumah Jeanny. Jalanan yang sedikit macet dan sempat berbincang-bincang dengan Romo didalam perjalanan biar ga terasa kemacetannya. Finally, sampe di rumah Jeanny dan ready to go ShaSha. Perjalanan lewat tol menuju ShaSha cukup lenggang, jadinya mayan cepet sampe disana. Sebelumnya kita berempat makan di Soto Kudus Kliwon di puncak. Dan romo sempet becanda, kita ini sekarang berempat makan Soto Kudus biar nanti jadi orang Kudus pas di ShaSha. Gua dan teman-teman yang lain tertawa dengan obrolan canda dari Romo. Setelah makanan datang, romo mimpin doa makan dan masing-masing dari kita dengan santai makan soto dan nasi goreng. Ga terasa, makanan yang disajikan enak dan membuat kita kenyang. Lanjut lagi deh perjalanan ke ShaSha. Setelah melewati kebun teh yang berbelok-belok, sampe juga di ShaSha.

Mulailah segala persiapan untuk WE Choice 176, dari mulai keluarin segala keperluan untuk WE yang masih ada dilemari, spanduk, handout, dll. Sambil menunggu team yang lain datang, kita bertiga sibuk sana-sini, sedangkan romo beristirahat karena romo harus memimpin acaranya WE ini sampai malam hari. Setelah sibuk sana-sini, ga terasa datang Henderi, Pasutri Andi-An, dan Pasutri Agung-Vien. Suasana jadi semakin ceria dan ramai, ditambah kehadiran mba Vien yang Sanguin menurut gua jadi tambah seru deh. Hehehe... Tidak terasa, para peserta WE Choice sudah tiba di ShaSha. Gua, dan Ban Seng sempet mandi duluan sebelum menyambut kedatangan peserta. Gua melihat wajah-wajah peserta yang sedikit cape, karena perjalanan mereka di bus katanya AC bus panas. Setelah mereka memasuki kamar masing-masing dan siap-siap mandi untuk memulai acara WE.

Sekitar jam 5 sore, dimulailah acara perkenalan dan sesi-sesi dalam WE Choice. Pas perkenalan, rata-rata motivasi peserta adalah penasaran dan diajak ama temannya or cari teman. Well, itulah marketingnya Choice, ga akan membocorkan kegiatan-kegiatan selama WE kepada orang lain. Karena pengalaman masing-masing orang akan berbeda-beda. Selesai acara sekitar jam 11 lewat, bener-bener ngantuk dan cape rasanya. Tapi disatu sisi ada rasa lega dan bahagia karena bisa melayani teman-teman muda-mudi.

Pagi-pagi dah bangun jam 5 untuk mandi. Untungnya ada air panas, walaupun kudu sabar nunggu air panasnya keluar dari kran air karena kecil banget. Hehehe... Abis mandi, mulai lagi deh acara-acaranya... Sampe malam hari, makin melelahkan hari kedua karena seharian beraktifitas. Hehehe....

Besoknya sama juga, bangun jam 5 pagi lagi. Hehehe... Acara lanjut lagi, dan dah mulai sedikit nguap-nguap pas didalam ruangan. Hehehe.....

Sorry, banget kalo gua ga bisa cerita secara detail mengenai acara WE Choice. Karena, gua pengen para pembaca blogger gua bisa mengalami sendiri WE Choice itu.

Akhir kata, gua cuman bisa menggambarkan suasana hati gua yang bahagia dan senang dimana gua bisa membagikan cinta dan kasih kepada sesama muda-mudi khususnya melalui WE Choice ini. Semoga karya TUHAN melalui gua tidak akan berhenti sampai akhir hayat gua. Amien.