Thursday, December 28, 2006

Liburan Desember...

Libur mengajar telah dimulai dari hari Kamis tgl 14 Des yang lalu. Hari itu, gua membawa kompie gua ke Mangga Dua untuk diservis karena CPU Fan udah error. Akhirnya bisa diganti juga tuh CPU Fan, mungkin karena keseringan nyala 24 jam kompienya. Hehehe....

Jumat siangnya gua sempat nonton dulu sebelum berangkat ke Carita. Gua nonton De Javu di MAG 21. Filmnya ga terlalu jelek ceritanya, cuman sedikit ga masuk akal aja. Masa orang bisa pindah waktu alias mundur ke masa lalu untuk menyelamatkan seorang wanita. Yah, itulah ciri khas film Hollywood. So, no comment dah. Hehehe...

Sore hari gua dah janjian dengan teman gua untuk dijemput ke Citraland, tapi berhubung adik gua ada urusan dulu jam 5 jadinya rada telat jemput temen gua. Mana di jalan tol macet pula, akhirnya sampe di Citraland ampir 1 ½ jam kemudian. Benar-benar melelahkan perjalanan menuju Citraland walaupun duduk dimobil. Hehehe…

Akhirnya sampe juga di Citraland, dan langsung menuju mobil teman gua untuk taruh tas bawaan. Abis itu kita dinner bareng di foodcourt Citraland. Kira-kira jam 21.30 kita berlima berangkat menuju Carita, nebeng mobil Ban Seng dengan penumpang gua, Albert, Ita, dan Sumi. Selama perjalanan yang cukup panjang dan makan waktu ampir 3 jam diselingi dengan cerita-cerita seram yang dimulai oleh sapa yah??? Gua lupa-lupa inget, kalo ga salah sih mulai dari Albert or Ban Seng deh. Awalnya cerita-cerita tentang film horror bikinan Indo trus sampe cerita tentang tempat-tempat mana aja yang ada ”serem”. Sempat beli makanan di warung pas menuju tempat nginap, karena Albert kelaparan lagi. Hehehe... Kata Albert biar ga ngantuk jadi perlu olah raga mulut alias makan. Hehehe.... Trus sepanjang perjalanan dari keluar tol yang panjang dan termahal setau gua, kita bareng-bareng ngitungin berapa banyak warung pecel lele. Saking ga ada kerjaan lagi. Hehehe... Sedangkan Ita tertidur dengan pulasnya. Hehehe... Kira-kira jam 00.30 dah sampe di penginapan. Kamarnya sudah diatur oleh Ci Sandra dan sudah disms ke Sumi mengenai ruangan tidurnya. Gua kebagian sekamar dengan Ban Seng dan Albert. Mana pas mo tidur nyari-nyari remote AC ga ketemu, hasilnya Albert ngutak-atik AC dengan harapan menemukan tombol on/off manualnya. Akhirnya dengan penuh perjuangan dan gua melihat dari ranjang, koq ada tempat yang bisa dibuka. Trus gua bilang ama Albert, coba buka bagian itu deh. Akhirnya bisa nyala juga tuh AC, kalo ga bisa tidur dengan kepanasan. Hehehe... Sebelum tidur, sempat makan otak-otak yang sudah tersedia dimeja makan. Dengan santainya mengambil walaupun ga tau sapa yang punya. Hehehe... Sempat ngobrol-ngobrol dulu sebelum tidur kira-kira ¾ jam.

Sabtu, gua baru bangun jam 9an dan ternyata masih ada teman yang masih tidur juga yaitu Albert. Hehehe... Seperti biasa, sikat gigi, cuci muka, dll baru turun ke bawah untuk sarapan. Langsung mangkal di warung yang memang sudah biasa menjadi tempat ngumpul-ngumpul. Makan nasi uduk dan sambil melihat teman-teman yang lain serta anaknya bermain air di pantai. Suasana yang santai dan sepoi-sepoi membuat ngantuk lagi. Hehehe...

Ada kejadian yang lucu, Albert membuat ranjang yang ambruk karena dia ingin tidur diatas ranjang. Karena jumat malam, Albert tidur diranjang bawah. Hasilnya pas gua mo tidur siang, jadi ga bisa deh karena ranjangnya dah miring sebelah. Sorenya baru dibenerin ama pegawai penginapan. Mana Albert terus ngomong, lo si Go tidurnya ga bener... Hehehe...

Sabtu malam, kita semua merayakan perayaan Ekaristi didalam area penginapan dengan diiringi suara deburan ombak laut. Suatu perayaan Ekaristi yang berbeda dari yang pernah gua alami. Khidmat dan suasana yang alami ditemani dengan suara deburan ombak. Misa dipimpin oleh Rm Widi, dalam masa Adven yang ke-3. Setelah misa, ada pendalaman Iman yang dibawakan oleh Rm Widi berkaitan dengan WEC. Kemudian, kita makan malam bersama dengan menu BBQ Seafood yang telah disiapkan oleh juru masak. Yummy.... Hehehe.... Setelah makan malam, dilanjutkan dengan penjelasan dari Rm Widi tentang penampakan Bunda Maria di seluruh dunia yang ternyata sudah sebanyak 450 kali. Benar-benar luar biasa menurut gua.

Minggu, gua sih baru bangun jam 9an karena semalam acaranya sampe jam 12 lewat. Cape banget rasanya. Walaupun sudah dibangunin oleh Ban Seng, tetap aja gua dan Albert masih tidur-tiduran sampe jam 9an. Hehehe... Trus kita berdua langsung menuju ke bawah untuk bertemu dengan teman-teman yang lain. Ternyata semuanya sudah siap bermain air dipantai. Gua salut ama Mami Leli dan Tante Lia, walaupun mereka berdua sudah berumur namun tetap aja main air dipantai. Hari ini gua melihat suatu semangat, keceriaan dan kebahagiaan yang meliputi suasana dipantai. Ada mba Vien yang ga mo naik banana boat, akhirnya naik juga bareng ama ci Sandra dan mba Yayuk. Herline dan Inge yang ikutan naik banana boat, padahal Herline sudah ngumpet dikolong meja. Hehehe... Pokoknya ga ada matinya deh mereka semua pas hari Minggu itu.

Suatu pengalaman yang berharga dan kehangatan yang luar biasa diantara team Choice distrik Jakarta yang boleh gua alami. Thanx God. Amien.

Thursday, December 07, 2006

Ga Terasa Dah Memasuki Akhir Tahun 2006

Ga terasa dah memasuki akhir tahun 2006, cepat banget rasa waktu berjalan yah. Tahun ini yang penuh dengan kejutan dan arti bagi gua. Terlebih lagi pada saat ulang tahun gua di Purwokerto, serta keikutsertaan gua dalam WEC 176. Tuhan memang mengetahui apa yang sedang gua alami ketika diakhir November tahun lalu, perjalanan relasi gua tidak berjalan dengan mulus, dan Tuhan mengirimkan teman-teman, keluarga yang senantiasa mendukung gua. Gua sungguh berbahagia disaat gua sedang berduka, Ia mengirimkan seorang teman yang berbagi cerita mengenai perjalanan relasinya yang tidak berlangsung mulus juga. Sehingga gua semakin diteguhkan melalui cerita-ceritanya.

Di bulan November lalu, gua dan beberapa teman berkesempatan mengadakan FUN WEEKEND dengan tema “Love Sets U Free”. Kita semua mengalami jatuh-bangun dalam mengadakan acara ini. Namun, karena kehendak Tuhanlah yang mempersatukan kami semua sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan jumlah peserta dan panitia yang tidak banyak sehingga membuat keakraban terjalin diantara kami semua. Dari acara inilah, gua semakin banyak mengenal teman dan karakter-karakter setiap manusia.

Ada suatu hal yang terjadi pada akhir bulan November lalu, dimana menurut gua sih apa yang gua lakukan melalui sms-sms yang gua kirim kepada seorang teman adalah suatu hal yang wajar sebagai seorang teman. Namun, apa yang terjadi??? Mungkin sms-sms yang gua kirim menurutnya adalah salah satu bentuk perhatian yang ”lebih” sebagai seorang teman. Sehingga gua mulai bertanya-tanya dalam diri gua, apakah salah yang telah gua lakukan selama ini kepadanya??? Apakah salah jika seseorang memerhatikan orang lain??? Susah yah jadi orang yang penuh perhatian??? Dan gua mulai bertanya kepada 2 orang sister gua untuk meminta pendapat mereka. Salah satu sister gua bertanya balik ke gua, apakah gua punya ”feeling” dengannya??? Gua jawab, langkah awal yang gua ambil dalam relasi ini adalah sebagai teman dan gua ga tau mengenai ”feeling” gua pada masa akan datang. Lalu, dia bilang bahwa sms-sms yang gua kirim sudah menunjukkan adanya ”feeling” gua terhadap teman tersebut. Sister gua yang lain malahan berpendapat bahwa, sms-sms gua bisa ya/tidak menunjukkan adanya ”feeling” gua terhadap teman tersebut. Sister gua berpendapat, let it flow aja, dan ga usah dipaksakan. Saran-saran dari sister’s gua membuat gua lebih tenang dalam menjalani relasi ini. Gua sekarang lebih pasrah akan kehendakNYA, tetapi bukan berarti gua ga ada usaha.

Akhir bulan November ini juga, kedua orang tua gua berlibur ke HK dan akan mampir ke Guang Zhou untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara sepupu gua. Gua bahagia sekali dan berterima kasih kepadaNYA bahwa gua masih diberi kesempatan untuk membuat kedua orang tua gua bahagia. Walaupun banyak cara untuk membuat mereka bahagia. Ini adalah salah satu impian gua bahwa gua dapat meng”hadiah”kan mereka berdua berlibur ke LN. Semoga penyertaanNYA selalu mendampingi kedua orang tua gua. Amien.

Monday, November 13, 2006

Fun Weekend 11-12 Nov 2006

Akhir pekan ini, gua dan beberapa teman-teman mengadakan Fun Weekend dengan tema “LOVE SETS U FREE” di Lembur Pancawati, Ciawi. Tempatnya nature banget dan sejuk, berbeda sekali dengan tempat-tempat retreat yang pernah gua kunjungi. Untuk menuju ke kamar aja, kita harus menuruni tangga-tangga yang kalo dilihat dari ketinggiannya sekitar 100 meter.

Gua, Rossi, dan Tarsi berangkat terlebih dahulu ke lokasi Fun Weekend. Sebelumnya sempat ngumpul dulu di BCA Gading untuk mengantar salah satu teman yang harus pindah ke mobil lain. Perjalanan yang lancar dan kurang lebih 1,5 jam dah sampe di lokasi. Begitu sampe di lokasi, langsung nempel nama-nama peserta dikamar dan hal-hal lain yang perlu dilakukan sebelum peserta datang. Acara lebih banyak diisi oleh games-games interaktif antar peserta, sehingga membuat suasana semakin akrab dan seru. Selain itu ada obrolan tentang “Self Concept” dan “Love Sets U Free”.

Gua sendiri kebagian jatah untuk memimpin 2 games yang disebut “Royal Family” dan “Win Lose”. Sebenarnya agak grogi pas mimpin games “Royal Family”, mungkin karena masih pertama kali. Hehehe… Namun, akhirnya suasana yang awalnya kaku karena gua grogi perlahan-lahan bisa mencair. “Royal Family” bertujuan agar sesama peserta bisa saling mengenal dan akrab. Dimana masing-masing peserta menuliskan nama, hobby, pekerjaan, motivasi dan simbol diri. Games kedua “Win Lose”, peserta dibagi menjadi 4 kelompok negara dan kartu bertuliskan huruf X dan Y. Masing-masing negara diberi modal uang dan memenangkan permainan dengan mendapatkan huruf tersedikit yang ditunjukkan oleh 4 negara. Sebagai contoh ada 3 negara menunjukkan huruf X dan 1 negara menunjukkan huruf Y, maka negara yang menang adalah dengan huruf Y dimana 3 negara lain membayar uang yang ditransaksikan oleh Bank. Trus, ada negosiasi antar kepala negara supaya negara yang miskin jadi kaya, dsb. Didalam negosiasi ada aja yang jadi pengkhianatnya. Hehehe….

Pada session “Self Concept”, gua diminta membuat kisah hidup gua dimana gua memandang diri gua seperti apa. Berikut ini, tulisan gua tentang konsep diri :

Semasa Sekolah Dasar, aku selalu diberikan nasihat agar senantiasa belajar dengan rajin. Sehingga saat itu, aku lebih banyak berkonsentrasi dengan pelajaran. Waktu untuk bergaul dengan teman seumuranku sangat jarang. Bisa dikatakan waktu itu, termasuk anak yang kuper dan kalopun bermain dengan teman seumuranku, aku lebih sering diolok-olok atau dikerjain oleh mereka. Hal ini juga membentuk diriku menjadi orang yang kuper sejak SD, karena aku selalu diolok-olok atau dikerjain oleh teman-temanku dan aku masih bodoh. Serta kedua orang tuaku yang membatasi jam bermainku dengan teman-teman.

Menginjak masa SMP, perlahan-lahan aku mulai belajar bergaul dengan teman-teman sekolah. Aku sempat naksir dengan seorang cewe teman sekelas. Namun, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan perasaanku saat itu, karena aku merasa tidak tampan, postur tubuhku tidak gagah seperti teman-temanku yang lain, dan kedua orang tuaku selalu mengingatkan bahwa study lebih penting daripada pacaran. Hal ini disebabkan, aku selalu berpikir apakah aku pantas menjadi pacarnya? Apakah dia mau dengan aku yang kuper ini? Dan berbagai pikiran lain yang selalu menghantui diriku. Terlebih lagi, aku melihat teman-teman yang lain begitu mudahnya berganti pasangan saat itu. Sehingga aku merasa minder jika melihat teman-teman yang lain sudah mempunyai pasangan. Pemikiranku adalah belum saatnya aku untuk berpacaran sehingga membuatku kembali ke pola semasa SD adalah belajar dengan giat.

Mulai masa remajaku di bangku SMA, menurut pendapat banyak orang masa SMA adalah masa yang paling indah didalam hidup. Namun bagiku tidak sependapat dengan hal tersebut. Pada masa ini, aku masih belum memberanikan diri untuk menjalin relasi dengan lawan jenis. Saat SMA kuhabiskan waktuku dengan menyibukkan diri dengan mengambil kursus mata pelajaran. Tidak terlintas sama sekali dalam pikiranku saat itu untuk menjalin relasi, karena wajahku yang mulai tumbuh jerawat, dan aku merasa ada yang berbeda dengan fisikku dibandingkan dengan teman-teman yang lain.

Terlebih lagi saat aku kuliah, aku didiagnosa menderita penyakit yang menyebabkan postur tubuhku seperti ini. Aku semakin minder dan menutupi diriku dengan lebih banyak berada dirumah setiap akhir pekan. Di kampus, aku hanya berteman dengan beberapa orang saja. Saat itu aku merasa membutuhkan pertolongannya sehingga aku berteman dengan mereka, sebaliknya juga dengan temanku. Tidak banyak aktifitas yang aku ikuti saat aku kuliah. Hingga aku lulus kuliah dengan mendapat predikat Wisudawan Terbaik, ada kebanggaan tersendiri dalam diriku Namun kebanggaanku tidak merubah banyak kehidupanku, disaat aku mencari pekerjaan yang ditawarkan dari perusahaan-perusahaan bonafid, aku gagal dalam interview maupun test IQ. Aku merasa minder kembali, sehingga aku menekuni bidang profesi mengajar. Bidang profesi ini memang tidak membuat relasi pergaulanku berkembang. Aku tidak mempunyai banyak teman-teman sebaya atau dibawah umurku. Suatu saat aku ditawarkan untuk mengikuti training motivasi, dan aku mengikutinya. Setelah itu, perlahan-lahan aku mempunyai teman dan kepercayaan diriku mulai bangkit. Hingga suatu saat aku mengikuti retreat kaum muda, aku lebih disadarkan bahwa kasih sayang dan cinta orang tuaku sungguh tak terbatas. Serta aku disadarkan bahwa Tuhan menciptakanku mempunyai tujuan yang indah dalam hidupku walaupun kondisiku seperti ini.

Setelah gua membacakan sharing tentang konsep diri gua, Tarsi juga mensharingkan kisah hidupnya dan dilanjutkan dengan mengisi kuisioner yang telah dibuat oleh Butler J.M & Haigh GV. Dan hasil kuisioner menunjukkan konsep diri gua positif dan ada 1 hal yang perlu diperbaiki. Hehehe… Dan semua peserta setuju bahwa konsep diri mereka ingin positif. Memang tidak mungkin 100 % konsep diri akan positif, yang paling penting adalah seimbang seperti Yin dan Yang.

Di session “Love Sets U Free”, dibahas bagaimana cinta itu dapat membebaskan kita dari segala ketakutan. Berikut ini gua lampirkan beberapa tulisan yang berhubungan dengan session ini :

The Art of Loving --- Erich Fromm

Cinta tak bersyarat berhubungan langsung dengan kerinduan yang paling dalam, bukan hanya kerinduan seorang anak, tetapi kerinduan setiap manusia, sebaliknya dicintai karena kepantasan diri atau karena berhak menerima cinta selalu menimbulkan keraguan; mungkin saya tidak dapat membahagiakan orang yang saya inginkan untuk mencintai saya. Atau mungkin, selalu ada rasa cemas jangan … jangan suatu waktu cinta akan sirna. Selain itu, cinta yang didapat karena kepantasan mudah meninggalkan rasa getir dalam kesan; orang yang dicintai bukan karena dirinya, melainkan karena kemampuannya membuat orang lain senang….. INI BUKAN CINTA TETAPI MANIPULASI CINTA.

Lenongan menulis

Apabila seorang pria dan wanita saling mencintai, tetapi tidak mengakui cinta mereka … mereka belum mencinta. Sikap diam mereka berarti bahwa cinta mereka tidak mencapai titik penyerahan diri dan pemberian diri sendiri. Cinta itu adalah cinta apabila masing-masing secara bebas dan secara penuh menyingkapkan kepada yang lain apa yang menyebabkan apa yang sama-sekali baru yakni situasi cinta, dan apa yang mulai membukakan kaitan-kaitannya seumur hidup. Apa yang benar bagi cinta antara pria dan wanita juga berlaku untuk cinta antara Allah dan manusia …. kendati caranya berbeda ….

Sempat terjadi diskusi yang menarik antara peserta mengenai tema ini. Akhirnya acara Fun Weekend ditutup dengan misa Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Vincent SVD. Setelah misa kita foto rame-rame. Sayangnya foto-foto tersebut ga ada dikamera gua, karena baterai kamera gua abis. Ntar kalo ada, gua attach deh foto-fotonya.

Thursday, October 26, 2006

Liburan Lebaran 2006...




Liburan Lebaran kali ini gua habiskan waktu di Carita bersama teman-teman Choice 167. Kita berangkat hari senin pagi jam 9 diawali dengan makan dulu nasi campur di resto Kacamata. Nikmatnya makan nasi campur sebelum bermain ria dipantai. Hehehe… After makan, langsung cabut ke Carita. Karena ada 2 mobil, jadi masing-masing mobil disediakan HT untuk saling komunikasi dalam jarak 4-5 km. Gua, dan Mirsa ikutan mobil Terry. Mobil satu lagi isinya Rio, Lupi, Vani, dan Pipit. Mobil Terry jalan duluan karena Lupi musti balik ke rumah dulu untuk ambil sesuatu. So, kira-kira dah sampe jalan tol Kebun Jeruk kita kabarin mobil satu lagi dimana posisi kita. Kurang lebih ½ jam berikutnya mereka menyusul kita di jalan tol yang dah mo ke arah Carita. Sempat kebut-kebutan sih di jalan tol. Untungnya jalanan sepi. Hehehe… Gua merasa koq perjalanan menuju villa Lippo Carita jauh amat yah. Terakhir kali gua ke Carita tahun ’96, busyet dah ga terasa dah 10 tahun. Makanya ada perubahan di exit pintu tolnya. Hehehe… Di sepanjang jalan menuju villa juga sempat kebut-kebutan dikit. Akhirnya sekitar jam 12an kita semua sampai dengan selamat di villa. Teman gua yang lain, Indra, Mei, Ria, Nina, Chiang-Chiang, dan Ari (teman Chiang-Chiang) udah sampe duluan disana dan mereka sudah memasak menu untuk makan siang. Kebetulan dah laper lagi, langsung deh setelah nurunin barang, kita makan siang rame-rame. Sebelum lunch, gua ditawarin minuman lemonade oleh teman gua. Ternyata setelah gua minum koq pahit yah, dia bilang udah dicampur dengan Vodka. Busyet dah pantesan rasanya pahit. After lunch gua koq merasa ngantuk yah. Hehehe… Mana cuacanya mendukung banget untuk tidur. Jadi ada 3 orang teman gua yang main ke pantai duluan setelah makan siang. Ga lama kemudian hujan, jadinya kita tidur di villa. Kira-kira jam 3 sore baru gua bangun, rasanya segar banget dan teman-teman yang lain sudah siap menuju ke pantai. Perjalanan dari villa ke pantai mayan jauh sih, tapi ga terasa jauh karena kita jalannya santai. Sore itu, gua dan Ari ngobrol-ngobrol di tepi pantai sambil liat teman-teman yang lain bermain air. Ternyata dunia itu sempit banget yah, Ari kenal dengan Yosef dan Linda (Teman Choice 176) dalam suatu PD di Permata Buana. Trus Ari juga sempat masuk seminari di Magelang dan dia menceritakan sebagian kehidupannya di seminari, serta alasannya kenapa keluar dari seminari. Suatu obrolan yang menarik di tepi pantai, dan gua sempat bertemu dengan teman Choice 171 disana. Setelah ngobrol-ngobrol, gua mampir ke apartemen teman Choice 171 menginap. Disana ada Cinta, Dhani, Mega, dkk. Mayan rame juga disana. Ga terasa dah jam 5an, teman Choice 167 nyamperin gua untuk ngajak balik ke villa. Gua pamitan dengan mereka dan minta mereka kalo ada waktu mampir ke villa kita. Trus, mandi sore dan siap-siap untuk makan malam. Berhubung teman gua lupa bawa rice cooker, jadinya kita nunggu dulu karena masak nasinya dengan panci. Setelah siap semua, kita makan malam rame-rame. Sempat ada yang komplain karena teman gua ga merasa diajak makan malam bersama. Setelah diberikan penjelasan, akhirnya dia mengerti juga. Selesai makan malam, kita nonton TV bentar, setelah itu ada yang ngajakin main Uno. Suatu permainan kartu yang baru dan menarik bagi gua. Pertama kali gua mengamati dan belajar cara mainnya. Setelah itu, gua baru join dengan teman-teman yang lain. Kita semua main Uno dengan taruhan 3 orang yang kalah minum Heineken satu gelas. Mantap banget taruhannya, karena tadi siang gua dah liat di kulkas ada 3 botol Heineken. Hehehe… Malam itu, gua sempat lolos dari minuman bir. Kita semua tertawa ceria banget ketika Mirsa, Terry, dan yang lainnya lupa menyebutkan Uno disaat kartu tinggal satu dan mereka harus mengambil 4 kartu lagi. Yang lebih lucu adalah Mirsa sampe 6 kali dalam satu game lupa nyebutin Uno. Tapi saat permainan terakhir, gua akhirnya kalah juga. Jadinya minum deh 1 gelas bir. Hehehe… Abis minum bir, dan main Uno dah bubar. Gua langsung sikat gigi dan berdoa, trus bobo deh. Walaupun dibawah gua mendengar suara lagu yang disetel teman gua, tetap aja gua tidur. Hehehe…

Pagi hari gua bangun jam 8 kurang, masih sedikit ngantuk sih. Berhubung lapar dan teman-teman yang lain pengen main ke pantai, gua cuci muka deh. Ternyata masih ada 1 orang lagi yang belum bangun, yaitu Pipit. Hehehe… Sarapan pagi dengan roti tawar dan segelas coffemix. Setelah itu, kita jalan rame-rame ke pantai. Mirsa, dan Terry dah pamit balik duluan sebelum gua bangun. Dan Ria, Nina, Vani udah jalan duluan ke pantai untuk membeli nasi uduk Mang Udin. Kata teman-teman gua yang tahun lalu pernah ke sini juga, enak lho nasi uduknya. Jadi penasaran gua saat itu, akhirnya sampai dipantai langsung menuju warung nasi uduk. Dengan muka sedikit kecewa, karena nasi uduknya udah abis. Hiks…Hiks…Hiks… Akhirnya kita makan bakso dan duduk di warung. Abis makan bakso, teman gua nawarin mo makan nasi goreng ga. Kebetulan banget gua dah laper, jadinya pesen deh nasi goreng 1 piring. Ga lama kemudian nasi gorengnya datang, dan gua liat koq banyak yah. Perlahan-lahan makannya sampe abis. Hehehe… Teman-teman yang lain udah main di pantai, gua cuman jagain keperluan mereka aja sambil minum air kelapa dan makan otak-otak. Setelah beberapa saat kita baru ingat kalo ada 3 orang teman kita yang udah jalan ke pantai duluan. Sempat beberapa teman gua mencari mereka bertiga, dan gua hanya punya no hp Ria yang IM3. Jadinya gua ga bisa kontak dia, sebenarnya Ria punya no hp XL tapi waktu itu hp gua yang NGage gua format ulang sehingga daftar nama di hp ga sempat gua back up. Ga lama kemudian, gua liat ada 2 teman yang jalan duluan ke pantai udah ngobrol. Tapi koq 1 orang lagi ga ada yah. Setelah teman-teman yang lain selesai bermain di pantai, teman-teman yang lain membagi tugas masing-masing dan arah mana yang perlu dicari untuk menemukan teman gua yang 1 lagi. Sempat Ria yang berargument dengan gua bahwa gua punya no hp dia yang XL, namun gua udah jelaskan reason gua. Tapi dia berkata,”Everbody have they own story”. Gua diam aja dan ga mo meladeninya. Akhir teman gua yang balik ke villa menemukannya di kamar sedang tidur. Padahal menurut teman gua, villa sudah dikunci semua. Ternyata ada 1 pintu yang belum terkunci. Lega rasanya kita semua mendengarkan bahwa teman gua itu ada di kamar. After that, teman-teman yang lain melanjutkan acara main di pantai. Ada yang usul main banana boat, akhirnya terkumpul orang-orang yang pengen main banana. Ria, Chiang-Chiang, Ari, Mei, Lupi yang main banana boat dan Rio duduk di motor boat yang narik banana tersebut. Saat mereka main masih sedikit gerimis dan gua melihat koq banana boat mereka jalannya pelan banget. Ternyata terjadi kerusakan pada motor boatnya. Setelah hujan reda, gua, Vani dan Indra balik duluan ke villa. Ga lama kemudian mereka yang ada dipantai balik ke villa. Setelah beres-beres dan ada yang luluran serta do something else, gua ngajak Chiang-Chiang untuk ngobrol-ngobrol berduaan. Gua sharingkan pengalaman hidup gua ke dia untuk mengencourage hidupnya. Oiya, gua lupa bilang kalo Chiang-Chiang mempunyai masalah kesehatan pada dirinya. Gua bisa mengerti banget perasaan dia saat mendengarkan diagnosis dokter mengenai masalah kesehatannya. Dia merasa lega dan senang bisa curhat ama gua mengenai apa yang telah dia alami setelah mendengarkan diagnosis dokter. Kita semua memang mempunyai kekhawatiran-kekhawatiran dalam hidup, namun ada Tuhan yang senantiasa menjaga kita. Selesai ngobrol-ngobrol gua baru mandi. After that, kita makan malam dengan menu telur sosis, telur jamur, dan chicken nugget. Selesai makan malam, main Uno lagi. Dan kali ini gua kalah 2 kali. Hehehe… Ga terasa dah jam 11an, masing-masing menuju kamarnya untuk tidur.

Paginya gua dah mendengarkan suara-suara teman gua, tapi gua masih aja anteng tidur. Gua pikir gua doang yang telat bangun, ternyata tetap aja Pipit masih tidur. Hehehe… Gua turun ke bawah, ternyata sudah tersedia nasi uduk Mang Udin. Kesampean juga, gua makan nasi uduk. Hehehe… Setelah sarapan, kita ke pantai lagi. Teman-teman yang lain main air di pantai, gua lebih memilih untuk berenang di kolam renang. Karena gua lagi malas untuk main dipantai. Hehehe… Selesai berenang, balik ke villa untuk beres-beres pulang ke Jakarta. Kira-kira jam ½ 2an kita semua cabut dari villa. Sempat terjadi kehebohan, dimana memory foto-foto dikamera Vani terhapus semua. Dengan sedihnya, ia memberitahukan kepada teman-teman yang lain. Tapi dengan kejadian itu, Vani termotivasi untuk balik lagi ke Carita. Hehehe… Sampe di Jakarta, gua, Rio, Lupi, Vani, dan Pipit makan dulu di Penang Resto Gading sebelum balik ke rumah masing-masing. Sungguh indah liburan kali ini dan thanx God atas penyertaanNYA selama liburan kali ini. Amien.


Sunday, October 22, 2006

Kisah Tentang Pelayanan...

Pagi ini gua pengen misa jam 8.15 di paroki dan gua dah setel alarm untuk bangun jam 7.10, tapi ga bisa bangun karena masih cape banget setelah jumat malam baksos. Sabtu malamnya gua dinner dengan family di resto yang baru buka terletak di La Piazza. Rame banget yang makan di resto tersebut. Setelah selesai makan, ternyata dihitung-hitung 1 orang ga sampe 30 rb dah included minum, sayur, nasi, chicken steam, dan nambah nasi. Makanya rame banget restonya.

Akhirnya gua misa jam 9.00 di stasi, sebelumnya nganter nyokap ke toko dulu. Ada suatu kisah yang diceritakan oleh romo, yaitu :
Ada seorang anak yang bernama Budi berumur kira-kira 6 tahun. Ia menunggu ayahnya pulang dari kantor di depan pagar rumahnya. Sesekali ia melihat jam dirumahnya, ternyata baru jam 8 malam. Ia bergumam, koq ayahnya belum pulang yah. Ia tetap setia menunggu ayahnya pulang. Sampe jam 8.30 terlihatlah cahaya lampu mobil yang memasuki garasi rumahnya, dan Budi berlari menghampiri ayahnya. Budi berkata, “Ayah, ada yang ingin Budi bicarakan dengan ayah”. Ayahnya menjawab, “Ada apa Budi? Ayah sudah cape nih karena kerjaan di kantor”. Namun Budi tetap bersikeras ingin bicara dan ia bilang cuman sebentar aja koq. Baiklah, apa yang ingin Budi bicarakan, ujar ayahnya. Budi mo tanya aja, “Berapa sih gaji ayah sekarang?”. Ayahnya cukup kaget dan penasaran, kenapa sih Budi tanya-tanya gaji ayah. “Memangnya kalau sudah tahu kenapa?”, ujar ayahnya. Ga apa-apa koq yah, Budi cuman pengen tahu aja. Lalu ayahnya menjawab, “Gaji ayah Rp 400.000,- per hari”. Setelah itu Budi kembali bertanya, “Ayah, sehari kerja berapa lama di kantor?”. Semakin kesal dan penasaran ayahnya. Karena sudah merasa cape, ayahnya menjawab dengan singkat. Sehari ayah bekerja selama 10 jam. Udah yah Budi, ayah sudah cape nih dan mau mandi dulu. Karena Budi masih belum mahir berhitung pembagian, ia menghampiri kakaknya dan bertanya, “Kak, kalo Rp. 400.000 dibagi 10 berapa yah?”. Kakaknya menjawab dengan singkat, “Rp. 40.000”. Budi bergegas ke kamarnya dan memecahkan celengannya. Setelah dihitung-hitung uangnya hanya Rp. 15.000,-. Wah, ga cukup nih uangnya. Lalu ia menghampiri kamar ayahnya dimana ayahnya baru saja selesai mandi. Budi berkata,” Ayah, pinjam uang dong Rp. 5.000,- aja deh”. Ayahnya bertanya, “Mau diapakan uang Rp. 5.000,-nya? Budi mau belikan mainan yah? Kalo mau belikan mainan besok ayah belikan yang lebih mahal”. Budi menjawab, “Ayah, Budi pinjam Rp 5.000,- karena uang di celengan Budi hanya Rp. 15.000,-. Jadi kalo ditambah Rp. 5.000,- lagi pas deh Budi bisa menyewa Ayah selama ½ jam untuk menemani Budi bermain ular tangga”.

Suatu kisah yang menarik dari romo yang bermaksud, agar kita dalam pelayanan mbok yah dari orang-orang terdekat kita yaitu KELUARGA. Ga usah jauh-jauh dulu deh menjadi Ketua Lingkungan, Ketua Wilayah, dllnya. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjadi pelayan didalam keluarga kita. Gimana kita bisa saling melayani didalam keluarga dulu barulah kita melayani diluar. Bukan berarti kita tidak boleh melayani diluar rumah, namun perlu adanya keseimbangan antara pelayanan didalam rumah dan diluar rumah. Semoga apa yang telah menjadi bahan perenungan dari romo dapat kita jalani dalam keluarga kita. Amien.

Saturday, October 21, 2006

Berbagi Di Hari Yang Fitri...

Jumat, 20 Okt ’06 gua dan 29 orang teman-teman komunitas mengadakan aksi peduli sosial kedua untuk membagikan paket sembako berikut dengan angpao sebesar 50 rb. Persiapan meeting untuk acara ini gua ga bisa hadiri, dikarenakan gua ngajar pada meeting pertama dan ada acara komunitas pada meeting kedua. Namun, gua selalu mendapatkan update berita-berita rapat dari email. Hari minggu tanggal 15 kemaren kita packing-packing paket sembako disalah satu rumah panitia. Gua sempat nyasar mencari rumahnya, maklumlah daerah selatan yang amat sangat gua kunjungi. Berbekal peta dan no telp rumahnya, akhirnya gua menemukan lokasi rumahnya. Waktu itu gua ga bisa lama-lama untuk membantu packingnya, karena jam 3 sore gua ada acara dengan teman-teman Choice angkatan gua. Banyak sekali barang-barang yang kita masukkan dalam kantong plastik, diantaranya beras, gula, susu kaleng, minyak, perlengkapan mandi, makanan. Namun semuanya terkoordinasi dengan baik sehingga dengan mudah dan cepat bisa beres, walaupun saat gua pulang beberapa teman-teman masih bekerja.

Akhirnya hari H yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Gua berangkat dari rumah jam 7 mlm, karena kita ngumpul dulu di rumah teman gua untuk start berangkat jam 10 mlm. Asyik sekali pada saat kita ngumpul-ngumpul selain banyak wajah-wajah baru yang belum gua kenal. Bertambahlah list pertemanan gua kali ini. Hehehe… Setelah kita dibriefing oleh ketua panitia, setelah itu pembagian mobil untuk berangkat. Oh iya, sebelum berangkat kita semua estafet untuk memasukkan paket sembako kedalam 7 mobil. Seperti biasa, kita berdoa dulu sebelum berangkat untuk memohon penyertaan Tuhan dalam acara ini. Kita mutar-mutar kota Jakarta walaupun tidak semua daerah Jakarta kita kunjungi. Di mobil, kita berkomunikasi lewat HT kecil. Banyak crash-crash yang terjadi saat komunikasi. Maklumlah, nampaknya semua orang ingin mengatur. Hehehe… Kebetulan, gua duduk didepan sebagai navigator yang memegang HT dan handycam teman gua. Kita menyebut orang yang akan kita berikan paket sembako dengan istilah “klien”. Lucunya, kita melihat ada orang yang berpacaran, dan teman kami menginformasikan bahwa ada “klien” yang sedang berpacaran. Hehehe… Begitu pula kita melewati daerah “maksiat”, ada yang menginformasikan “ada ayam tuh”. Lucu banget deh, pas mendengarkan perbincangan-perbincangan lewat HT.

Dimobil yang gua tebengi berisikan 4 orang termasuk gua. 2 orang yang duduk dibelakang bertugas membagikan sembako lewat jendela atau turun dari mobil jikalau orang tersebut tidak dapat kita jangkau. Serunya, ada teman gua yang lari-larian untuk membagikan sembako dan gua senang banget ketika mereka menerimanya dengan wajah yang ceria dan berterima kasih kepada kita. Dan ada yang lebih seru lagi ketika kita membagikan sembako kepada orang yang lagi tidur dipinggir jalan. Orang tersebut sempat kaget dan akhirnya sadar bahwa kita memberikan sesuatu kepadanya. Suatu pengalaman yang unik dan tak terlupakan bagi gua. Dimana gua bisa melihat sisi kehidupan Jakarta yang sama sekali ga pernah gua liat. Kita selalu menghindari membagikan sembako jikalau tempat itu ramai, takutnya terjadi penjarahan kepada mobil kita. Memang sempat hampir terjadi, ketika salah satu mobil sedang membagikan sembako dan terlihat oleh orang-orang disekitar. Mereka berlarian menuju mobil tersebut, namun teman gua langsung membunyikan klakson sebagai tanda untuk jalan terus.

Sungguh gua bersyukur kepadaNYA telah diberikan kesempatan untuk berbagi kasih dan cinta kepada orang lain lewat aksi peduli sosial kemaren. Walaupun sampe rumah jam 4 pagi, tapi rasanya benar-benar bahagia.

Monday, October 16, 2006

Chatting Dengan Romo....

Ada pengalaman menarik yang gua alami beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 13 Oktober 2006 dini hari. Gua sempat chatting dengan romo Adri, beliau sedang tugas pelayanan di Amerika saat ini. Berikut ini adalah beberapa kalimat yang beliau tuliskan dalam chatting kami melalui gmail-chat :

Ingat kita hidup di dunia bukan utk mengejar prestasi dan pemuasan diri, tapi persiapan utk hidup yang kekal.

Banyak org kecewa pada Tuhan, krn kondisinya tidak sama bagus dgn yg lain. usahanya tdk terlalu cerah, fisiknya kurang sempurna, dll. Padahal Tuhan memang menempatkan kita di bumi ini, bukan dgn target itu.Yesus malah ingatkan, "buat apa seseorang memiliki segala sesuatu, tapi kehilangan nyawanya? Kita diberikan waktu, kesempatan, talenta untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang siap utk kekekalan : pribadi yg kokoh krn iman, hati yg lembut penuh kasih spt hati Tuhan, hati terbuka utk orang lain yg perlukan kita.

Bettuul sekali! Vergo diperkenankan menangkap inti dari kehendak Allah. Dan kehendak Allah selalau adalah "KABAR GEMBIRA". Dan "kabar gembira (Injil)" selalu membuat kita hidup lagi, sukacita, bersemangat, mau menjadi lebih kudus, berani tinggalkan dosa dll. Kita gak menegerti kenapa Tuhan membuka jalan itu bagimu? Jelas, krn Dia sangat memperhatikan kondisimu, Dia tahu kesedihanmu,...tapi Dia punya rencana yg jauh lebih besar dari fakta bhw Vergo secara fisik tdk prima. Kita percaya akan hal ini, dan lihatlah sekelilingmu....Itu jg saya katakan pada Tarsi...jangan sedihkan latar belakangmu, tapi lihat sekelilingmu dan berbuatlah!

Betapa indahnya kalau semua orang bisa menangkap "kabar gembira" ini. Betapa pentingnya orang beragama/beriman dengan benar mengetahui, apa sih tujuan saya hidup di dunia ini? Apa sih maksud Tuhan memberikan hidup pada saya? Segala sesuatu yg ada pada saya adalah pemberian Tuhan, mengapa saya pelit dan selfish hanya mengeluh dan menuntut terus. Dan tidak memakai apa yg Tuhan pakai ini utk membalas kebaikanNya? Usia sangat pendek, krn waktu berjalan terlalu cepat, betapapun panjang usia kronolgis seseorang akan terasa sangat singkat. Mari kita bagikan pesan kehidupan kekal ini dan ajak banyak kaum muda juga tua, utk mencari jalan Tuhan, dan bukan jalan kita sendiri. Nanti merana lho!

Semua kalimat yang dituliskan romo Adri dalam percakapan kami melalui chatting benar-benar menyentuh hati dan meneguhkan iman gua. Gua yakin dan percaya banget bahwa Tuhan mempunyai rencana yang jauh lebih indah dalam hidup gua. Serta membuat gua lebih tahu apakah tujuan hidup gua didunia ini.

Thursday, October 12, 2006

Problema Kehidupan...

Entah kenapa, beberapa hari ini teman gua mengalami masalah kehidupannya dengan keluarga. Masalahnya berat menurut pandangan gua, tapi mungkin bagi orang lain tidak. Bermula teman gua yang sudah dapat ijin dari orang tuanya untuk mengikuti kegiatan retreat akhir pekan ini. Hal ini gua terima kabar baiknya beberapa hari yang lalu setelah kita bersama-sama ke puncak. Namun, apa yang terjadi kemaren lusa disaat gua mengajar. Gua mendapat kabar dari teman gua bahwa orang tuanya tidak mengijinkannya untuk berangkat mengikuti kegiatan retreat. Alasan orang tuanya sederhana sekali, bahwa orang tuanya tidak ingin anaknya terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan lain sehingga tidak memperhatikan kesehatan sendiri. Tapi, dibalik alasan tersebut teman gua bercerita bahwa ada yang perlu dibenahi dalam relasi dengan kedua orang tuanya. Terlebih lagi, kondisi mamanya yang labil belakangan ini. Teman gua bercerita bahwa, mamanya kehilangan ibundanya, dimana dahulu beliau sering curhat dengan ibundanya. Lalu, gua memberikan beberapa usulan bahwa ditunda dulu aja kegiatan retreatnya. Toh, lain kali juga masih ada kesempatan untuk mengikutinya. Ada hal yang lebih penting untuk dibenahi dulu, yaitu relasi teman gua dengan kedua orang tuanya. Sebenarnya menurut gua, bahwa mamanya sudah memberikan sinyal/tanda agar teman gua dapat kembali berkomunikasi dengan kedua orang tuanya selagi ada kesempatan. Dan gua sangat mendukung sekali teman gua untuk membenahi relasi dengan kedua orang tuanya. Gua hanya dapat membantu dalam doa agar teman gua dan kedua orang tuanya dapat lebih dekat seperti dahulu yang pernah terjadi dalam keluarganya.

Satu hal lagi yang membuat gua shock adalah kejadian yang menimpa teman Choice angkatan gua. Ga nyangka banget, apa yang telah terjadi oleh teman gua bahwa papanya telah memukul muka anaknya sendiri dengan balok kayu. Padahal kondisi fisik anaknya sudah lemah karena sakit yang dideritanya. Gua hanya berharap kepadaNYA, bahwa teman gua dapat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani hidupnya. Amien.

Wednesday, October 11, 2006

Perjalanan Menuju Cipendawa....

Akhir pekan kemaren, gua dan beberapa teman-teman Choice 176 menginap di villa Cipendawa, Cipanas. Satu kisah yang menarik dalam perjalanan gua menuju ke villa, adalah mobil gua tiba-tiba mengalami kenaikan suhu yang terlihat pada termostat di panel mobil.

Awalnya gua dan seorang teman telah sepakat untuk berangkat siang hari. Awalnya gua pengen bangun siangan agar bisa menyiapkan tenaga untuk mengemudikan mobil ke puncak. Namun, pagi jam 8 gua dah kedatangan seorang teman Choice angkatan lain untuk menitipkan sesuatu. Batal deh, gua bangun siang. Hehehe… Biasanya kalo gua dah bangun, agak kesulitan untuk tidur lagi. Jadinya gua langsung sarapan pagi dan memutuskan untuk merapikan rambut gua yang rasa-rasanya koq sudah mulai panjang. Setelah beres merapikan rambut, gua mampir ke Circle K untuk belanja makanan kecil dan minuman yang akan dibawa ke villa. Trus, gua pulang, mandi dan beres-beres segala keperluan yang perlu dibawa. Teman gua yang punya villa bilang, kalo disana kurang alas tidur dan dingin cuacanya. Jadinya gua mempersiapkan kasur lipat dan selimut. Baru kali ini gua nginap ke villa harus membawa perlengkapan tidur sendiri. Hehehe… Abis itu lunch dengan menu bakmi plus bakso goreng. Yummy… Setelah kenyang, baru jemput teman gua di kost. Karena kita sepakat setelah makan siang baru berangkat.

Perjalanan menuju puncak kali ini lancar banget, mungkin karena bulan puasa sehingga orang jarang keluar di siang hari. Memang cuaca saat itu mayan panas. Kira-kira sebelum melewati Cisarua, teman gua mengatakan koq AC mobilnya terasa panas yah. Tersentak mendengarkan perkataan teman gua, gua langsung melihat indikator termostat pada panel mobil gua. Ternyata, sudah melewati batas aman. Gua langsung mencari tempat yang kosong untuk memarkirkan mobil gua. Setelah dapat tempat parkir di salah satu restoran yang kebetulan sepi dan cukup luas tempat parkirnya, gua telpon adik gua untuk memberitahukan bahwa ada masalah dengan mobil. Karena adik gua sedang mengikuti acara gereja, jadi kita saling berhubungan lewat sms. Sampe akhirnya gua diberikan no hp pemilik bengkel langganan adik gua. Gua langsung konsultasi dengan pemilik bengkel, orangnya ramah banget dan mo membantu. Gua juga sempat berkonsultasi dengan teman Choice yang lain, hingga ia menawarkan bantuan jikalau memang tidak dapat diperbaiki kerusakannya mobil bisa dititipkan di Bogor. Tak lama kemudian datang orang-orang sekitar yang bertanya-tanya dan menawarkan jasa untuk memperbaiki mobil gua. Namun, gua ga langsung begitu percaya aja karena sering terjadi penipuan di puncak oleh para montir-montir yang datang menawarkan jasa. Gua diberikan trik-trik untuk berbicara dan mencari solusi dimanakah sebenarnya kerusakan yang terjadi pada mobil gua. Ada 3 orang saat itu yang menawarkan jasa, namun Tuhan beserta gua sehingga gua menemukan seorang yang benar-benar jujur diantara 3 orang tersebut. Setelah terjadi proses negosiasi yang cukup alot antara gua dan montir mengenai harga untuk memperbaiki kerusakannya. Gua bilang, kalo ga beres gua ga akan membayar sesuai dengan harga yang disepakati. Ternyata kembali Tuhan membantu gua lewat orang ini. Mobil gua akhirnya kembali normal pada indikator termostatnya. Perjalanan gua lanjutkan kembali, sampai kira-kira berjalan 5 km koq gua liat indikator termostat mobil gua naik lagi yah. Sempat panik waktu itu dan curiga apakah orang tadi benar-benar telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Gua cari tempat parkir lagi untuk mencek keadaan mobil gua sambil berkonsultasi lagi dengan pemilik bengkel. Akhirnya diputuskan untuk tidak menyalakan AC. Dalam perjalanan gua yang tegang dan was-was jikalau indikator pada termostat naik lagi. Dalam sisa perjalanan menuju villa, gua lebih banyak diam karena takut kehilangan konsentrasi melihat indikator tersebut. Akhirnya, berkat bimbinganNYA gua bisa sampe di villa dengan selamat dan kondisi mobil gua tidak apa-apa.

Sesampainya di villa, gua langsung bertemu dengan teman-teman Choice yang lain. Langsung mandi dulu karena memang sedang kesulitan air di villa. Bisa bayangkan kalo lagi pengen BAB tapi ga ada air. Hehehe… Abis mandi, trus main kartu dengan teman-teman yang lain sambil makan snack. Hehehe… Tak lama kemudian datang teman-teman yang mengambil pesanan makanan di Cianjur. Memang kondisi villanya agak sulit bagi kita untuk memasak karena kompornya cuman satu. Jadinya sebelum berangkat diputuskan untuk memesan catering yang kebetulan salah seorang mama dari teman gua buka usaha catering dengan harga yang relatif murah. Mulailah kita santap malam, diawali dengan doa masing-masing. Setelah kenyang, mulailah beberapa kegiatan-kegiatan yang kita lakukan. Seperti main kartu, ngobrol-ngobrol, dan sampe-sampe nyolong air dari villa tetangga. Benar-benar pengalaman yang luar biasa tuh buat teman-teman gua yang menjalankan aksi nyolong air. Sampe-sampe disusun strategi, siapakah yang diluar untuk mengelabui perhatian para satpam villa dan siapakah yang mengangkut airnya. Suatu kerjasama yang baik dan bagus sekali diantara teman-teman. Proficiat buat teman-teman gua sekalian. Gua dah ga tahan ngantuknya maka gua decided untuk tidur lebih dulu, walaupun gua mendengarkan suara-suara teman-teman gua yang masih becanda dan main kartu.

Minggu pagi, gua bangun jam 6 kurang. Mungkin karena cuaca yang dingin sehingga tidur gua kurang nyenyak. Akhirnya, gua putuskan untuk keluar kamar. Ternyata teman-teman gua yang lain udah bangun lebih awal. Kali ini gua ikutan teman-teman gua ke Cianjur untuk mengambil sarapan pagi sambil numpang mandi di rumah salah satu teman gua yang kebetulan ketua angkatan Choice 176. Wah, benar-benar ramah sekali kedua orang tuanya ketika menyambut gua dan teman-teman yang lain. Disediakan makanan dan minuman sambil menunggu giliran mandi karena kamar mandinya ada 2 dibagian bawah. Sedangkan gua menunggu air panas yang sudah dimasak, gua minta tolong kepada teman ini bahwa nampaknya gua butuh air panas untuk mandi. Dan gua berterima kasih sekali kepada dia, bahwa dia langsung mengiyakan saat gua mengatakannya di villa sebelum kita berangkat. Suatu pertemuan yang direncanakanNYA bahwa gua boleh kenalan dan berbincang-bincang dengan mamanya. Walaupun tidak lama kita berbincang-bincang, gua merasakan begitu perhatian sekali mamanya terhadap kita sebagai para tamu. Sampe-sampe ditanya mau bawa makanan apalagi untuk di villa yang bisa diambil dari toko. Gua lupa cerita kalo teman gua di Cianjur ini membuka toko makanan kecil disana. After mandi dan ngambil sarapan pagi, langsung balik ke villa dan berangkat untuk misa Minggu Pagi. Walaupun sedikit terlambat, kita bisa mengikuti misa dengan khidmat. Homili yang dibawakan pada Minggu itu benar-benar mengena karena ada suatu curhat dari teman gua yang berhubungan dengan homili tersebut. Mudah-mudahan teman gua yang sedang mengalami masalah berkaitan dengan pernikahannya, dapat disadarkan kembali melalui homili yang dibawakan pastur saat itu. Abis misa, baru kita semua sarapan pagi. Lanjut lagi dengan berbagai kegiatan hingga akhirnya kita semua menghabiskan rangkaian acara kita di puncak hingga malam hari. Benar-benar cape banget deh….

Suatu pengalaman yang unik dan menarik bersama teman-teman Choice 176 dan boleh mengenal mereka satu-persatu lebih mendalam dalam acara nginap di puncak. Thanx God atas pernyertaanNYA dari awal keberangkatan sampe gua pulang kerumah. Amien.



Thursday, October 05, 2006

Teman Baru Dalam Hidup Ini...

Beberapa hari yang lalu dalam kehidupan gua, datanglah beberapa teman yang hadir dalam ruang kehidupan gua. Gua sangat bahagia dengan kehadiran teman-teman ini. Ada yang sudah lama gua kenal, ada pula yang baru gua kenal belom genap 1 bulan. Benar-benar amazing banget bagi gua, bahwa mereka ini mau membagikan sebagian kisah hidup mereka untuk gua dengar. Apalagi dengan seorang teman yang gua kenal baru-baru ini, rasa-rasanya koq gua dah kenal dia lama banget yah. Sampai-sampai gua dianggap brother oleh teman-teman ini.

Mereka bercerita segala hal yang ingin dibagikan ke gua dan bertukar-pikiran dengan gua, atau sekedar membagikan keluh-kesah yang telah mereka hadapi dalam kehidupan ini. Disini gua belajar mendengarkan mereka dengan hati yang terbuka, bertukar-pikiran tidak lagi menggunakan rasio atau logika melainkan dengan hati. Memang tidak mudah untuk bertukar-pikiran menggunakan hati. Kadangkala, keegoisan, dan logika kita selalu bekerja dalam kehidupan kita. Hal inilah yang membuat kita semakin jauh dalam berelasi. Selalu memikirkan untung atau rugi didalam berelasi.

Sekarang ini dan seterusnya, gua akan selalu setia dan membuka hati untuk mendengarkan apa yang telah mereka alami dalam kehidupannya bagi gua. Hidup ini adalah suatu proses belajar yang kita jalani dari hari ke hari supaya menjadikan kita bertumbuh dalamNYA. Amien.

Sunday, October 01, 2006

September Ceria....

Akhir bulan September tepatnya hari ini, kututup dengan hati yang bahagia dan ceria. Sungguh gua bersyukur kepadaNYA.

Minggu kedua bulan September ini gua awali dengan acara WE Choice di ShaSha, yang membawa arti tersendiri dalam hidup gua. Dimana, gua dapat berbagi kasih, cinta, perhatian dan pengalaman hidup kepada peserta WE Choice. Sungguh anugerahNYA sehingga gua bisa berada diantar peserta WE Choice dan team. Pengalaman seumur hidup yang tak terlupakan bagi gua.

Minggu ketiga, gua juga mengikuti acara pertemuan disalah satu pasutri team Choice. Walaupun sempat nyasar dalam perjalanan, namun akhirnya sampai juga. Tuan rumah sangat bahagia sekali ketika kita semua dapat berkumpul di rumahnya. Makan siang yang telah disajikan merupakan anugerahNYA untuk kita semua. Sungguh juga merupakan pengalaman bagi gua untuk lebih teliti dalam membaca peta. Hehehe....

Minggu ketiga, gua menghadiri misa pemberkatan pernikahan Richard dan Christine di BHK. Yang telah gua tulis dalam cerita sebelum ini.

Finally, hari ini gua dan 3 orang teman Choice nonton film Click yang diperankan oleh Adam Sandler sebagai Michael Newman. Film ini menarik sekali menurut gua dan ada makna dibalik cerita film ini. Yang gua bisa gua sharingkan adalah seorang ayah yang disibukkan dengan pekerjaannya sebagai arsitek dalam suatu perusahaan terkenal, dimana didalam kesibukkannya ia melupakan orang-orang terdekatnya yaitu keluarga. Ia bertengkar dengan istrinya tentang liburan anak-anak pada tanggal 4 Juli. Hingga ia merasa stress dan membutuhkan suatu remote universal yang dapat mengendalikan segala sesuatu didalam kehidupan. Ia mampir ke suatu departemen store dan melihat sebuah ranjang dan tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi memasuki suatu ruangan yang disebut "Beyond". Didalam ruangan itu, ia bertemu Morty sebagai ilmuwan pencipta segala barang. Ia mengeluh kepada Morty dan meminta suatu remote universal yang dapat mengendalikan segala hal. Akhirnya ia mendapat sebuah remote yang benar-benar dapat mengatur kehidupan. Remote itu layaknya sebuah remote yang kita pakai saat menonton dvd, dimana kita dapat mengecil/membesarkan volume, menon-aktifkan suara, memajukan/fast forward, hingga membuat slow motion serta membuat berhenti sejenak/pause. Senang sekali ketika ia menerima remote ini, seakan-akan ia dapat menyelesaikan segala masalah dalam kehidupannya dengan mengaturnya sendiri. Sampai remote ini tidak dapat dikendalikan lagi, karena sudah terprogram dalam memory otaknya. Dimana ia memajukan kehidupannya, layaknya ia menjalani masa depan sehingga ia tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Ia tersadar saat mengetahui ayahnya meninggal dimana, ia tidak berada disamping ayahnya saat meninggal. Akhirnya ia membuat mundur perjalanan hidupnya, saat itu ia melihat ayahnya memasukin ruangan kantornya. Dimana ia sedang sibuk sekali dan tidak memberikan perhatiaan kepada ayahnya. Ia sangat menyesal sekali ketika ia melihat apa yang telah ia lakukan dimasa lalu. Kemudian, disaat pesta pernikahan anaknya ia mengalami pingsan secara tiba-tiba. Dan di rumah sakit, dia dinyatakan akan meninggal. Anaknya bertemu dengan ia, dan mengatakan bahwa pekerjaan lebih penting daripada bulan madunya. Ia sadar bahwa apa yang telah diajarkannya ketika anaknya masih kecil adalah salah, ia dengan susah payah bangkit berdiri untuk menghampiri anaknya yang telah keluar dari ruangan inapnya. Dengan susah payah, ia menghampiri anaknya dan meninggal disaat ia menyampaikan segala pesan-pesan terakhirnya. Setelah itu, ia terbangun dari ranjang dimana ia tertidur didalam departemen store. Dengan bahagianya ia melihat bahwa dirinya masih hidup. Akhirnya ia pulang kerumah dan merubah total apa yang telah ia katakan dengan istrinya. Bahwa ia berjanji akan berlibur dengan keluarganya. Maknanya adalah terkadang atau bahkan sering kali kita disibukkan dengan pekerjaan atau aktifitas yang lain sehingga kita melupakan orang-orang disekitar kita yaitu keluarga kita. Kita baru tersadar ketika kematian yang akan merenggut kita atau salah satu anggota keluarga kita. Penyesalan memang selalu datang terakhir. Namun, jika bisa memulainya sekarang membagikan sedikit waktu, perhatian, kasih dan cinta kepada keluarga kita kenapa tidak? It's a great movie menurut gua yang dikemas dalam komedi.

Setelah nonton, gua pergi makan di Sandwich Bakar di dekat Eaton. Ada teman Choice yang menanyakan soal-soal matematika kepada gua, karena teman gua ini baru mulai mengajar murid SMP kelas 2. Tidak terasa waktu sudah mo jam 8. karena gua lanjut lagi nonton Rob-B-Hood yang diperankan oleh Jackie Chan dengan keluarga gua plus pacar adik gua. Filmnya menarik dan lucu, karena berceritakan penculikan bayi. Bayinya lucu banget deh. Hehehe... Makna film ini, walaupun Jackie Chan sebagai penculik bayi namun ia merasakan kedekatan hati yang mendalam saat ia mengasuh bayi ini. Hingga ia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan bayi itu saat diserahkan kepada seorang kakek yang sangat menginginkan bayi itu. Kakek itu mengalami depresi karena anaknya meninggal saat menculik bayi itu. Anaknya tidak dapat menerima bahwa mantan kekasihnya telah menikah dengan orang lain dan melahirkan anak. Pengorbanan diri Jackie Chan walaupun ia seorang penjahat, ia masih mempunyai hati.
Setelah nonton, gua pergi makan bubur dengan ortu karena adik gua mengantar pacarnya pulang ke rumah.
Sungguh pengalaman indah yang dapat gua lalui dalam bulan September ini. Thanx God atas semuanya yang boleh terjadi dalam hidup gua. Amien....

Monday, September 25, 2006

Janganlah Kuatir Akan Hari Esok...

Judul diatas merupakan salah satu kutipan yang gua ambil dari ayat alkitab . Ayat alkitab ini dipakai oleh teman gua, Richard dan Christine saat mereka berdua melangsungkan misa pemberkatan pernikahan di BHK (Bunda Hati Kudus). Suatu misa pemberkatan yang meriah dan technology abis menurut gua. Gimana kaga, misa pake slide proyektor dan langsung ditampilkan melalui laptop Romo Widi. Ini yang gua kagumi dari Romo Widi, bahwa beliau selalu komputer abis dan canggih banget bikin slide-slidenya. Proficiat buat Richard dan Christine yang telah menempuh hidup baru.

Janganlah kuatir akan hari esok, suatu kalimat yang menarik untuk dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Bukan berarti kita pasrah dengan apa yang akan terjadi pada kita esok hari. Namun, kita sebagai manusia selalu atau kadang-kadang berlebihan dalam memikirkan kira-kira apa yang akan terjadi pada gua yah besok hari. Atau kira-kira masa depan gua gimana yah. Atau apakah ada yang mo married ama gua dengan kondisi gua seperti ini. Atau apakah gua ini dan itu, serta sejuta atau semilyard kekhawatiran yang terlintas dalam pikiran kita.

Memang tidaklah mudah untuk memulai menjalani hidup ini tanpa kekhawatiran. Apalagi di dunia sekarang ini, dimana kompetisi antar manusia semakin gila-gilaan, rasa peduli, kritis, kasih terhadap sesama boleh dibilang sudah mulai pudar. Memahami kehendakNYA bukanlah suatu hal yang mudah. Gua sekarang sedang mulai mencoba untuk belajar memahami kehendakNYA dalam hidup gua. Semoga saja gua bisa banyak belajar dalam memahami kehendakNYA atas apa yang boleh terjadi dalam hidup gua.

Selain itu pada hari itu juga, gua belajar akan satu hal lagi didalam hidup gua. Bahwa, perlunya saling mengkomunikasikan kepada sesama teman dalam pelayanan. Apa yang telah diutarakan oleh teman-teman dalam pelayanan adalah suatu berkat bagi gua pribadi untuk bisa melangkah yang lebih jauh lagi didalam pelayanan. Kutahu Bapa peliharaku.......... Amien.

Tuesday, September 12, 2006

New Experience In This World

Suatu perjalanan hidup yang indah dan bahagia gua lewati kali ini lagi atas berkat dan anugerah dariNYA. Dimana gua bisa melayani Tuhan lewat komunitas Choice kepada sesama teman muda-mudi.

Saat gua diberitahukan untuk maju ngeteam bersama Ban Seng, yang kebetulan kita berdua sedang proses coaching waktu itu, gua kaget dan sedikit ragu-ragu apakah gua memang layak untuk bisa terjun dalam pelayanan. Tapi berkat support dari teman-teman yang lain dan dukungan dariNYA, gua maju untuk ngeteam walaupun semakin dekat harinya gua semakin deg-degan. Suatu perasaan yang wajar, mungkin karena pertama kalinya gua terjun dalam aktifitas pelayanan. Malam hari sebelum gua berangkat ke ShaSha (Shamadi Shalom), gua hanya bisa tidur sekitar 3-4 jam. Kamis malam, gua sempet mampir ke apartemen temen 167 untuk ngurus beberapa hal intern angkatan 167, terus ambil barang untuk keperluan Weekend Choice.

Jumat pagi, gua bangun jam 7 karena masih beres-beres keperluan untuk WE Choice. Jam 8an gua sarapan pagi dulu ama adik gua, karena dia yang nganterin gua sampe ke kantor Ban Seng. Setibanya di kantor Ban Seng, gua nunggu sekitar 5 menit karena Ban Seng masih mengurus beberapa hal urusan kantornya. After that, kita langsung menuju gereja Toasebio untuk jemput Romo Sandro. Perjalanan yang cukup macet dan panas padahal baru jam 9an. Ban Seng sempet sibuk juga ngurusin kerjaan kantor selama perjalanan menuju Toasebio. Setelah jemput Romo Sandro, langsung tancap gas ke rumah Jeanny. Jalanan yang sedikit macet dan sempat berbincang-bincang dengan Romo didalam perjalanan biar ga terasa kemacetannya. Finally, sampe di rumah Jeanny dan ready to go ShaSha. Perjalanan lewat tol menuju ShaSha cukup lenggang, jadinya mayan cepet sampe disana. Sebelumnya kita berempat makan di Soto Kudus Kliwon di puncak. Dan romo sempet becanda, kita ini sekarang berempat makan Soto Kudus biar nanti jadi orang Kudus pas di ShaSha. Gua dan teman-teman yang lain tertawa dengan obrolan canda dari Romo. Setelah makanan datang, romo mimpin doa makan dan masing-masing dari kita dengan santai makan soto dan nasi goreng. Ga terasa, makanan yang disajikan enak dan membuat kita kenyang. Lanjut lagi deh perjalanan ke ShaSha. Setelah melewati kebun teh yang berbelok-belok, sampe juga di ShaSha.

Mulailah segala persiapan untuk WE Choice 176, dari mulai keluarin segala keperluan untuk WE yang masih ada dilemari, spanduk, handout, dll. Sambil menunggu team yang lain datang, kita bertiga sibuk sana-sini, sedangkan romo beristirahat karena romo harus memimpin acaranya WE ini sampai malam hari. Setelah sibuk sana-sini, ga terasa datang Henderi, Pasutri Andi-An, dan Pasutri Agung-Vien. Suasana jadi semakin ceria dan ramai, ditambah kehadiran mba Vien yang Sanguin menurut gua jadi tambah seru deh. Hehehe... Tidak terasa, para peserta WE Choice sudah tiba di ShaSha. Gua, dan Ban Seng sempet mandi duluan sebelum menyambut kedatangan peserta. Gua melihat wajah-wajah peserta yang sedikit cape, karena perjalanan mereka di bus katanya AC bus panas. Setelah mereka memasuki kamar masing-masing dan siap-siap mandi untuk memulai acara WE.

Sekitar jam 5 sore, dimulailah acara perkenalan dan sesi-sesi dalam WE Choice. Pas perkenalan, rata-rata motivasi peserta adalah penasaran dan diajak ama temannya or cari teman. Well, itulah marketingnya Choice, ga akan membocorkan kegiatan-kegiatan selama WE kepada orang lain. Karena pengalaman masing-masing orang akan berbeda-beda. Selesai acara sekitar jam 11 lewat, bener-bener ngantuk dan cape rasanya. Tapi disatu sisi ada rasa lega dan bahagia karena bisa melayani teman-teman muda-mudi.

Pagi-pagi dah bangun jam 5 untuk mandi. Untungnya ada air panas, walaupun kudu sabar nunggu air panasnya keluar dari kran air karena kecil banget. Hehehe... Abis mandi, mulai lagi deh acara-acaranya... Sampe malam hari, makin melelahkan hari kedua karena seharian beraktifitas. Hehehe....

Besoknya sama juga, bangun jam 5 pagi lagi. Hehehe... Acara lanjut lagi, dan dah mulai sedikit nguap-nguap pas didalam ruangan. Hehehe.....

Sorry, banget kalo gua ga bisa cerita secara detail mengenai acara WE Choice. Karena, gua pengen para pembaca blogger gua bisa mengalami sendiri WE Choice itu.

Akhir kata, gua cuman bisa menggambarkan suasana hati gua yang bahagia dan senang dimana gua bisa membagikan cinta dan kasih kepada sesama muda-mudi khususnya melalui WE Choice ini. Semoga karya TUHAN melalui gua tidak akan berhenti sampai akhir hayat gua. Amien.

Monday, August 21, 2006

Dance With My Father

Ini adalah lirik lagu Dance With My Father, kalo diperhatikan kata-kata dalam lagu ini benar-benar menyentuh hati.

Verse 1:
Back when I was a child
Before life removed all the innocence
My father would lift me high
And dance with my mother and me and then
Spin me around till I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure I was loved

Chorus:
If I could get another chance
Another walk, another dance with him,
I'd play a song that would never ever end
How I'd love love love, to dance with my father again

Verse 2:
When I and my mother would disagree
To get my way I would run from her to him
He'd make me laugh just to comfort me(yeah, yeah)
Then finally make me do just what my momma said
Later that night, when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he would be gone from me

Chorus:
If I could steal
One final glance
One final step
One final dance with him
I'd play a song that would never ever end
Cause I'd love love love to dance with my father again

Verse 3:
Sometimes I'd listen outside her door
I'd hear how my mother cried for him
(x2) I'd pray for her even more than me

I know I'm praying for much too much
But could you send back the only man she loved
I know you don't do it usually
But dear Lord she' s dying to dance with my father again

Every night I fall asleep
And this is all I ever dream

Perayaan Ultah Tahun Ini...........

Thanx to God atas penyertaanNYA sepanjang tahun ini sampai dihari ultah gua tanggal 18 Agustus kemaren. Sebenarnya ultah tahun ini gua ga berada disekitar keluarga, gua sedang mengikuti Weekend Enrichment Choice di Purwokerto. Ada rasa sedih juga, dimana setiap tahun gua selalu merayakan ultah gua dengan makan malam bersama keluarga. Namun rasa sedih gua terobati dengan perayaan ultah di Purwokerto.

Dari subuh, banyak sms ucapan met ultah dari teman-teman, murid les yang bermunculan di hp gua sampe ada yang baru sms gua besok harinya. Hehehe. Walaupun demikian, gua tetap menghargai mereka yang telat ngucapin met ultahnya.

Pagi hari, gua bangun dan mandi untuk siap-siap untuk acara ibadat pagi. Setelah ibadat pagi, kami semua kumpul di kapel. Di hari itu ada pasutri Ivo-Lia yang juga merayakan ultah perkawinan ke 43, wah bener-bener langgeng pernikahan pasutri ini. Gua salut banget dengan komitmen dan perjanjian nikah mereka. Pas di kapel, ada doa yang dipanjatkan oleh para peserta WE Enrichment. Ada yang mengucapkan syukur atas berkatNYA, doa untuk pasutri Ivo-Lia, dan doa untuk ultah gua dari teman terbaik, Tarsi. Abis doa di kapel dapet sambutan salam selamat ulang tahun dari teman-teman, langsung menuju ruang makan. Di ruang makan sudah disiapkan kue ultah untuk pasutri Ivo-Lia dan gua ikutan meniup lilin disaat kita bertiga meniupnya. Dah gitu dipasang lilin yang model ga mati-mati kalo ditiup. Hehehe. Abis pemotongan kue oleh pasutri Ivo-Lia, gua kebagian kue ultah yang akan diberikan ke orang yang spesial. Orang yang gua berikan adalah Tarsi. Setelah itu ada pemotongan nasi tumpeng oleh gua. Pagi itu bener-bener spesial buat gua dan semuanya karena makan nasi tumpeng. Hehehe.

Setelah masuk ke ruang pertemuan, ditunjukin slide-slide yang menceritakan pasutri Ivo-Lia mengenai ultah perkawinan mereka. Dan yang suprisenya lagi buat gua adalah ada juga slide-slide ucapan met ultah buat gua dengan foto-foto pas gua ikutan acara How To Be Happy dan foto di ruang makan.

Gua dapat hadiah buku dan wafer Oreo dari Ko Bachrum Ci Sandra, judul bukunya Mengucap Syukurlah Senantiasa. Dah gitu dapat pulpen yang bisa buat dengar radio dari Om Ferry Tante Lely. Serta kartu ucapan selamat ultah dari berbagai teman-teman peserta WE Encrihment Choice. Gua tulis ucapan selamat ultah yang gua terima :
- Vergo ytc, Sungguh menyenangkan boleh mengenalmu, khususnya melalui Choice ini. Semoga di saat Enrichment merayakan HUT, itu sebagai tanda dari Tuhan yang menguatkan hidupmu. Shallom, Romo Widi.
- Vergo ytk, Met berbahagia di hari ultahmu. Pelayananmu takkan pernah sia-sia. Tuhan memberkati. Romo Han Han Msc
- Met ultah Vergo. Semoga panjang umur dan bahagia. Romo Domi, Hao, Pasutri Djeimy-Inge
- To : Vergo. Proficiat. Selamat ulang tahun. Tuhan memberkati. Hope You all the best things... Melysa
- Happy Birthday Vergo. Pasutri Harno-Lily, Anton
- To : Vergo. Proficiat! Berbahagialah ultahmu dirayakan om-om seluruh Indonesia. Panjang umur dan sehat selalu. dari Pasutri Yulio-Sarti.
- Go, Hepi B'day ya.... Semoga diberkati selalu oleh Tuhan. Glen
- Dear VERGO, Met ultah dan met berkarya di ladang Tuhan. Semoga selalu diberkati oleh Tuhan dan always be yourself. GBU, Jeanny
- dear Vergo, Sungguh bersyukur kamu boleh jadi bagian dari Choice juga teman-teman di K.Gading. Met ultah dan met melayani. GBU. Sumi
- Happy B'day bro. Selamat melayani di Choice. Albert
- Met melayani di ladang Tuhan. Tarsi
- Happy b'day. GBU, Dermawan "Ucup"
- Dear Vergo. Happy Birthday dan selamat "kejebur" di ladang Choice. Biar betah ye... Love and Prayer, Pasutri AGUNG-VIEN

Suatu ucapan selamat ultah juga gua dapatkan melalui salaman pas di kapel dan ruang makan. Bener-bener hari yang membahagiakan bagi gua. Semoga gua dapat aktif dalam pelayanan di ladang TUHAN. Amien.

Saturday, July 29, 2006

Selingkuh.....

Kemaren siang gua nonton acara Oprah Winfrey di Metro TV dengan topik selingkuh. Oprah menghadirkan para suami yang berselingkuh dengan wanita lain atau lewat phone sex di stage dan diwawancarai tentang hal-hal yang berkaitan selingkuh. Bagaimana mereka selingkuh, Apakah mereka pernah berhubungan intim dengan selingkuhannya di rumah, Bagaimana cara mereka menjelaskan kepada istri bahwa mereka telah selingkuh, dll. Sementara para istri berada di belakang stage tanpa diketahui para suami bahwa saat itu juga para istri mendengarkan pengakuan para suami mereka. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan dan luka yang dialami para istri saat mendengarkan pengakuan para suami mereka.

Bagi gua acara ini menarik sekali. Dan menjadi pertanyaan dari seorang teman buat gua, kira-kira faktor pemicu terbesar apa sih yang membuat orang selingkuh baik dalam keluarga atau masa pacaran? Gua pikir biasanya orang akan selingkuh akibat kurang puas dengan pasangannya dan kurang perhatian dari pasangannya tersebut. Mungkin juga ada faktor-faktor laini penyebabnya yang gua ga tau. Namun teman gua memberikan suatu definisi selingkuh yang lucu dan menarik buat gua lewat sms, SELINGKUH = SELINGAN YANG MEMPERKUKUH. Saat gua membaca sms darinya, gua tertawa dalam hati dan berpikir apa iya definisi selingkuh benar. Namun yang pasti banget kalo selingkuh mah ga bikin kukuh, yang ada bikin hancur. Hehehe.....

Well, peringatan besar sekali untuk para pria yang akan menjadi calon suami bagi kekasih mereka. Janganlah bermain dengan api, karena anda akan kebakaran. Apalagi bermain dengan wanita lain, bisa-bisa habis kekayaan anda tujuh turunan. Hehehe.....

Tuesday, July 18, 2006

Liburan Juni - Juli

Liburan murid-murid kali ini benar-benar bermanfaat bagi gua. Setidaknya gua ga yang bengong setiap hari. Hehehe.... Kali ini gua ikutan beberapa kegiatan kepanitiaan.

Pertama gua ikutan panitia Cash Flow Game, menarik sekali dalam permainan Cash Flow ini. Saat gua dan teman-teman yang lain bersimulasi duluan, gua menemukan bahwa Cash Flow game ini benar-benar nyata dalam kehidupan kita. Bagaimana kita yang kurang berani berinvestasi dalam kehidupan kita, sementara kita yang mendapatkan penghasilan selalu menghabiskannya untuk keperluan-keperluan yang kurang bermanfaat.

Kedua gua ikutan panitia How To Be Happy, kali ini bintang tamunya Olga Lydia. Dalam waktu cuman 2 minggu persiapan How To Be Happy, tapi yang namanya crash pasti terjadi dalam kepanitiaan. Crash terjadi saat penjemputan Olga Lydia dari paroki Santo Yoseph ke aula Provinsialat. Sebenarnya sudah ditugaskan gua, Natalia, dan Elisa untuk menjemput Olga, eh tiba-tiba ada satu orang yang pengen ikutan jemput juga. Dah gitu pas sampe diparoki Santo Yospeh, dia langsung nyelonong kabur dan sibuk banget seolah-olah dialah yang akan menjemput Olga. Setelah gua kasih tau ke dia, kalo dia harus pulang duluan karena Elisa ada acara keluarga. Eh, taunya dia dengan muka yang cemberut gitu langsung menghilang dari gua tanpa ada pamitnya. Setelah gua tau, selama di mobil dalam perjalanan dia ngejduge hal-hal negatif tentang Olga Lydia karena dia ga bisa ikutan. Suatu hal yang kekanak-kanakan menurut gua. Suatu kebanggaan juga buat gua bisa berkenalan dengan Olga Lydia yang bener-bener low profile. Dan hasilnya gua bisa foto bareng ama Olga Lydia. Hehehe...

Dan weekend sebelum gua kembali ngajar lagi, gua dan temen-temen choice 167 plus 169 pergi jalan-jalan ke Bandung. Perjalanan yang menyenangkan dan melelahkan juga. Sempet ke kawah putih, walaupun perjalanannya jauh dan macet. Makan siang di bumbu desa, jalan-jalan beli oleh-oleh buat keluarga dan teman, belanja celana dan sandal. Hehehe... Well, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan liburan kali ini...

Pelayanan Komunitas

Untuk pertama kalinya dalam hidup, gua ikutan yang namanya Komunitas Choice. Komunitas ini mengadakan acara Komunitas Basis. Tujuan acara ini untuk menarik minat para choicer's untuk aktif dalam pelayanan komunitas. Pas pertama kali gua ikutan komunitas basis, gua kembali disadarkan bahwa sepanjang hidup gua mempunyai keluarga yang amat mencintai, merawat dan menerima gua apa adanya. Dan gua sangat bersyukur kepadaNYA bahwa gua diberikan orang tua dan adik yang benar-benar hadir dalam kehidupan gua.

Gua diajak oleh salah satu pasutri tim Choice untuk menjadi tim youth Choice. Awalnya ada keraguan dalam diri gua, apa sih yang bisa gua berikan untuk orang lain dari perjalanan hidup gua. Ternyata setelah digali lebih dalam, banyak sekali perjalanan hidup gua yang bisa gua sharingkan untuk orang lain dan berguna bagi orang lain.

Mulai saat itu gua menjalani proses coaching dengan salah satu tim youth yang tinggal dekat dengan rumah gua. Jatuh bangun dalam proses coaching merupakan hal yang biasa, kadang-kadang bingung mo menuliskan apa, kadang-kadang rasa malas selalu menghantui. Namun berkat kuasaNYA, gua bisa menuliskan apa yang telah terjadi dalam hidup gua. Dan semoga apa yang bisa gua bagikan dalam tulisan gua, bisa berguna dan bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Amien.

Sunday, March 12, 2006

Maret Yang Berduka

Tepatnya tanggal 8 Maret 2006 sekitar jam 15.00, gua dan keluarga ditinggalkan popo yang tercinta. Kondisi popo yang semakin menurun sejak Imlek 2006 di usianya 97 tahun. Banyak orang yang datang ke rumah duka atau mendengarkan usia popo yang 97 tahun, mereka berpendapat bahwa sudah merupakan "BONUS" dari Tuhan. Memang jarang sekali sekarang ini orang dapat berusia sepanjang itu. Apalagi popo yang sakit diabetes yang sudah lama sekali dideritanya.

Entah mendapatkan firasat apa gua pada pagi hari tanggal 8 Maret itu, gua menuliskan status pada Yahoo Messenger : "Jikalau Engkau hendak memanggilnya, kami merelakannya". Sebenarnya ga ada maksud untuk nyumpahin popo cepat-cepat pergi, tapi gua yang dah ga tahan melihat penderitaannya. Popo yang sudah kesulitan bernafas karena ada lendir pada tenggorokannya dan terbaring diranjang selama 5 tahun lebih yang menyebabkan luka pada bagian tubuhnya.

Namun kami sekeluarga sudah melakukan yang terbaik untuk popo sepanjang hidupnya, sehingga kami sekeluarga benar-benar merelakan kepergian popo yang tercinta. Semoga kami sekeluarga nanti dapat berkumpul kembali dengan popo pada perjalanan hidup kami selanjutnya di surga. Amien.

Tuesday, January 31, 2006

Dah akhir bulan January..........

Apa yang telah gua lakukan selama bulan ini? Yang pasti melanjutkan postingan sebelumnya... Hehehe... Akhir bulan January adalah Chinese Year Day, malam Imlek kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kali keluarga gua makan steam boat dirumah pas malam Imlek. Asik juga makan steam boat rame-rame ama keluarga. Abis makan malam, gua ama adik gua dan ce-nya pergi nonton Fearless. Film Jet Lee yang terakhir seperti yang tertulis di poster film. Gua suka banget film itu dan ada sebuah kalimat yang diucapkan oleh Hou Yuan Jua, "Kita tidak tahu seperti apa kita dilahirkan ke dunia ini, dan sepanjang hidup kita harus kita perjuangkan". Memang kita tidak ada yang tahu lahir ke dunia ini dalam keadaan seperti apa baik secara fisik maupun batiniah. Kedalam keluarga yang seperti apa, bukanlah kita yang menentukan. Tetapi kita sendirilah yang ingin membuat hidup kita ini seperti apa yang kita inginkan. Kadang-kadang hidup kita seperti rollercoaster, sometimes up and sometimes down. Tinggal gimana kita turn out our down menjadi up lagi.

Trus hari ini gua main paint ball ama temen-temen Choice 167, sebelumnya pas malam nginap dulu di apartemen salah satu temen Choice juga namanya Adri. Apartemen Adri dah kayak markas Choice 167 aja. Hehehe.... Seru abis tadi main paint ball lawan Choice 168 di Alam Sutra Patriot Paint Ball, ada dua babak dalam permainan ini. Babak pertama dimenangkan oleh 167, mayan puas nembak 3 orang kena sasaran semua. Dah gitu, gua malahan kena tembak di dagu. Mayan sakit juga sih, hehehe... Pas babak ke dua, 167 ngambil posisi nyerang untuk merebut bendera. Kali ini 167 gagal merebut benderanya. Yang bertahan posisinya enak abis. Hehehe... Dah kayak sniper aja. Kali ini gua kena tembak di bagian paha kiri atas. Mayan pedes aja berasa pas kena tembak.

Abis main, kita makan siang di Gading Serpong. Untung ada "preman" sana yang dah tau tempat makan yang murah dan enak. Hehehe.... Makan siang dengan soto daging santan plus 2 piring nasi dan es jeruk. Segar dan kenyang rasanya setelah makan. Malahan jadi ngantuk euy.... Hehehe.... Abis makan ada beberapa temen-temen gua yang lanjut ke PIM, gua lebih memilih pulang untuk istirahat. Maklum semalam sebelumnya tidur jam 2 dan bangun jam 8 pagi. Hehehe.... Makan malam bersama keluarga dan bener-bener hari yang melelahkan......... Thanx to God for today experience in my life. Amien.

Friday, January 13, 2006

2005 and 2006

Tak terasa waktu cepat berlalu. Dah lama kaga ngeblog lagi, mungkin karena tak punya banyak waktu untuk menulis:D Sekarang baru mulai lagi deh.

Akan gua mulai dengan di tahun 2005,

Sepanjang 2005 sampai bulan akhir November adalah masa-masa terindah dalam hidup gua. Dimana gua bisa berbagi kasih, cerita, cinta, dan pengorbanan dalam hidup gua dengan seseorang untuk pertama kalinya.

Tetapi disaat pertemuan pertama kalinya antara gua dengan bokapnya, sudah menimbulkan suatu masalah bagi gua. Dimana saat itu juga bokapnya tidak merestui hubungan gua dengan anaknya. Bokapnya khawatir akan masa depan anaknya, pembicaraan saudara-saudaranya tentang anaknya, dan lain-lain.

Wajar saja sebagai orang tua selalu ingin yang terbaik bagi anaknya kelak nanti. Namun menurut gua, semua ini hanya suatu kekhawatiran saja dan kita di dalam hidup ini tidak akan tahu apa yang kelak akan terjadi di dalam hidup kita. Hanya TUHAN-lah yang tahu. Gua mendapat kabar mengenai hal ini selang 2 hari setelah gua bertemu dengan bokapnya. Gua mendapatkan penjelasan langsung dari anaknya mengenai hal ini. Dia menangis dan merasa bersalah karena tidak berbicara terus terang dengan bokapnya mengenai kondisi fisik gua. Tapi, gua hanya dapat berkata "Janganlah menangis dan menyalahkan dirimu, karena semuanya sudah tidak ada gunanya lagi".
Sekarang adalah saatnya memutuskan apakah gua dan dia akan maju terus untuk mengikis segala kekhawatiran bokapnya atau mundur tanpa melakukan sesuatu. Setelah dia berpikir dan mengatakan bahwa bokapnya keras kepala dan bokapnya sudah membawa nama almarhum nyokapnya (dengan berkata "Jika mamamu masih hidup, dia juga tidak akan merestui hubungan ini").

Akhirnya dia memutuskan untuk mundur dan kita sejak saat itu menjadi teman untuk selama-lamanya. Rasa kecewa didalam hati gua mendalam, karena dia memutuskan mundur tanpa melakukan sesuatu dahulu. Mungkin dia tidak ingin terjadi perpecahan antara hubungannya dengan bokapnya. Akhirnya gua dapat menerima apa yang telah diputuskannya. Mungkin TUHAN sedang memberikan cobaan bagi gua dan sedang mempersiapkan jalan hidup gua yang sesuai dengan kehendakNYA.

Awal Desember sampai akhir 2005, di awal bulan ini masa-masa sibuknya gua mengajar untuk murid-murid gua yang mo ujian semester. Sampe pertengahan bulan ini cukup sibuk sekali. Akhirnya gua bisa istirahat mengajar selama 3 minggu sampe Januari tahun 2006.

Selama bulan ini, gua lebih banyak pergi dengan teman-teman Choice 167. Kita nonton bareng midnight Narnia, King Kong, acara baksos di Yayasan Pelangi, dan misa malam Natal serta kumpul-kumpul di Pizza Cafe.

Ga terasa banget, sampe akhirnya tgl 26 gua dan nyokap berangkat ke Malaysia untuk medical check-up sekaligus jalan-jalan disana. Untungnya ada adik nyokap sekeluarga yang ikut berangkat ke Malaysia, tapi mereka berangkat dari PekanBaru ke Malaka. Kita bertemu langsung di Malaka. 3 hari di Malaka lebih banyak waktu dihabiskan untuk ke RS Mahkota untuk check-up. Sempet ketemu mantan murid les gua di RS. Jauh-jauh jalan-jalan akhirnya ketemu murid gua. Kalo dipikir-pikir dunia sempit juga yah. Hehehe.... Sempet foto-foto di Malaka dan makan Chicken Rice, Mie Kuah isi baso ikan, dll.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Penang dengan naik bus Executive AC malam dan sampe di Penang jam 6 pagi. 2 hari di Penang, hari pertama jalan-jalan ke tempat-tempat wisata Penang dan diakhiri dengan makan kuetiau goreng Penang dan es campur. Yummy.... Hari berikutnya jalan-jalan ke Grundy Plaza, cukup jauh karena jalan kaki dari penginapan ke Plazanya. Hehehe.....

Besoknya udah berangkat lagi ke Genting Highland's naik bus lagi. Perjalanannya cukup bikin gua mabok, karena jalanannya nanjak dan berkelok kayak mo ke puncak. Untungnya kaga muntah. Hehehe... Nginep di First World Hotel dan gua sempet main jackpotnya di Star World Casino. Liat-liat orang main judi disana. Hehehe... Malam tahun baru di Genting cukup meriah dengan adanya pertunjukan badut di areal pertokoan, kembang api yang bisa diliat dari kamar hotel. Malam itu gua tidur jam 3 pagi waktu Malaysia. Hehehe...

Besoknya check out dan berangkat lagi ke KL naik bus lagi. Perjalanan cuman 1 jam dan ga terasa. Trus check in di hotel Nova yang udah dibantu ama Thomas untuk dibooking. 2 hari di KL, hari pertama nemenin nyokap dan adik nyokap belanja di Sungai Wang Plaza. Mana ujan gede lagi pas sore harinya. Gua sempet nongkrong di Starbuck's, sambil liat-liat cewe-cewe Malaysia. Ternyata putih-putih dan cakep-cakep. Mana pakaiannya tank top dan celana pendek semua. Hehehe...

Besoknya gua ama nyokap ikutan city tour di KL, abis itu nemenin nyokap belanja lagi. Hehehe... Besok pagi dah cabut ke bandara KLIA, mana paginya ada kejadian lucu. Khan gua pesen taksi lewat resepsionis untuk jam 7 pagi, dah gitu jam 7 kurang gua udah di lobby. Terus sambil gua ngurus urusan check out, ada supir taksi nyamperin nyokap dan nanya mo ke bandara yah. Dah gitu nyokap ngejawab iya, terus gua dan nyokap duduk di dalam taksi dan jalan menuju bandara. Sampe pertengahan jalan, supir taksinya dapet telpon dari temennya bahwa dia salah ngangkut penumpang hotel. Akhirnya jalan terus sampe bandara deh. Hehehe....

Pesawat sempet delay bentar, akhirnya dengan selamat sampe lagi di Jakarta. Istirahat 1 hari dulu, sebelum besoknya beraktifitas lagi. Hehehe...