Thursday, July 12, 2007

Perjalanan Ziarek dan Baksos....

Sekitar akhir Februari (kalo ga salah yah, maklum sudah lupa2 ingat), saya hadir dalam sebuah rapat yang membicarakan mengenai acara2 yang akan berlangsung selama perjalanan menuju HUT CHOICE ke 25. Saat itu saya diminta untuk menjadi korum, saya kaget dan bingung. Sempat terlintas dalam pikiran saya, kenapa saya yang diminta yah? Jujur saja, saya tidak punya pengalaman apapun dalam hal ziarek. Lha, ke Semarang dan Jogja aja ini baru pertama kali, serta melakukan ziarek juga baru pertama kali. Mungkin ini adalah caraNYA untuk saya mewujudkan apa yang boleh dibilang menjadi pertama kalinya dalam perjalanan hidup saya.

Mulailah saya mencari2 teman2 yang bisa membantu saya dalam kepanitiaan. Saya menghubungi Tarsi yang mempunyai pengalaman dan talenta luar biasa dalam hal2 ziarek. Thanx GOD, Tarsi dengan senang hati membantu saya. Lega rasanya saat itu, karena paling tidak saya sudah mempunyai ”guru” dalam membantu saya dalam hal ini. Pembentukan panitia yang mulanya dari 3 orang, terus berkembang hingga ada beberapa nama yang sudah tercantum dalam susunan panitia. Rapat2 mulai berjalan, namun ada aja gesekan2 didalam kepanitiaan. Ada yang mengundurkan diri karena hal2 yang berkaitan dengan masalah kerjaan, relasi diantara sesama panitia, ga enak karena ga pernah ikut rapat. Hal2 ini wajar terjadi menurut saya, hanya saja sempat menyita pikiran saya. Tapi, seiring berjalannya waktu Tuhan mengutus orang2 yang membantu saya dalam pelayanan ini hingga sampai selesainya acara ziarek dan baksos ini. Dan saya kerja-sama dengan Choice Distrik Semarang dan Jogja untuk kelangsungan acara ziarek dan baksos ini.

Para panitia mulai mempromosikan acara ziarek dan baksos ini. Memang kami mengalami beberapa kendala dalam hal jumlah peserta, dikarenakan acara ini berlangsung bukan pada hari libur atau tanggal merah. Sehingga kami panitia merasa khawatir akan jumlah peserta yang sedikit. Sempat saya bicarakan dengan ketua umum acara HUT CHOICE ke 25 mengenai jumlah peserta yang minim ini. Beliau mengusulkan gimana kalo diundur saja acara ziarek ini mengingat defisit yang akan ditanggung jumlahnya cukup besar dan faktor psikologis dari peserta karena orang yang ikut tidak banyak, namun pada akhirnya beliau memberitahu bahwa keputusan final ada ditangan para panitia ziarek. Sayapun langsung menghubungi teman2 panitia dan menanyakan ttg usulan pengunduran jadwal acara ziarek dan baksos ini. Dari semua teman2 panitia, mereka tetap setuju untuk menjalankan acara ini. Dari 2 orang teman panitia, mereka yakin bahwa orang2 yang ikut dalam acara ini adalah orang2 yang diutus TUHAN untuk melakukan ziarah dan benar2 mempunyai keinginan yang besar sekali untuk ikut dalam acara ini. Ada juga pertimbangan bahwa mereka sudah mengambil cuti kerja. Akhirnya pada H-2 kami panitia rapat yang juga di hadiri oleh perwakilan dari ketua umum HUT CHOICE ke 25. Banyak hal2 yang kami bicarakan dalam rapat, sehingga pada keputusan final bahwa kami tetap menjalankan ziarek dan baksos ini dengan segala tantangan dan resiko yang kami terima.

Saya disadarkan oleh Anna, salah satu youth kordis Semarang untuk novena 3 Salam Maria dan Rosario. Memang, waktu saya berbicara dengan Anna lewat chatting sudah H-7 menjelang acara ziarek. Saya ceritakan apa yang saya alami dalam minggu2 terakhir menjelang ziarek. Selain itu banyak beban pikiran dalam otakku memikirkan cara untuk meng”akali” jumlah defisit acara ini. Saya mulai mengingatkan teman2 panitia untuk novena 3 Salam Maria dan Rosario, didalam hatiku berpikir, ”Wah, kayaknya udah telat nih kalo sekarang baru novena dan rosario”. Namun, disatu sisi saya berpikir kembali bahwa tidak ada yang telat deh bagi TUHAN jika kita memang memohonnya. Saat saya berdoa novena, saya memohon agar TUHAN mengutus orang2 untuk ikut acara ziarek ini supaya kami ga defisit. Namun, jawaban yang TUHAN berikan kepada saya ternyata berbeda. Banyak keajaiban yang terjadi saat menjelang hari2 terakhir persiapan ziarek ini. Disaat kami kekurangan sesuatu barang, TUHAN mengirim orang2 yang membantu kekurangan kami. Iman saya semakin bertambah melalui peristiwa2 yang terjadi selama acara ziarek ini.

Saya juga berterima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi menyumbang baik dalam bentuk dana atau barang2 untuk acara baksos yang kami adakan di PANTI ASUHAN BRAYAT PINUJI. Semoga apa yang telah para donatur berikan dapat menjadi berkat bagi anak2 PANTI ASUHAN dan dibalas kebaikannya oleh TUHAN.

Tgl 5 Juli, jam 19.00 kami berangkat yang sebelumnya dipimpin doa oleh Romo Soesilo, dan pasutri CHOICE Felix-Ellen (maaf kalo saya salah ketik namanya), youth Albert, serta beberapa teman2 CHOICE Andri, Grace, Ikka yang menemani kami sampai kami masuk dalam bus. Sebelumnya teman2 ikut membantu memindahkan barang2 sumbangan ke dalam bus dari mobil box yang kebetulan saya, Tarsi diantar oleh adik saya. Banyak juga barang2 sumbangan yang kami terima dari para donatur. Dalam perjalanan, dimulailah acara perkenalan oleh Ban Seng. Setelah itu kami istirahat didalam bus, dan kira2 jam 02.00 kami berhenti sejenak untuk makan dan ke kamar kecil. Perjalanan dilanjutkan kembali dan tiba di Semarang sekitar jam 7 pagi dan kami dijemput oleh Anna didepan pintu tol yang mengantar kami ke penginapan LPMP.

Tgl 6 Juli, setibanya di LPMP langsung membagi kamar2 peserta dan panitia. Kami mandi dan sarapan pagi, dan jam 9 kami langsung berangkat menuju Gua Maria Kerep, Ambarawa. Tak lupa hadir Romo Momojay (Jayeng) dan Novi ke penginapan LPMP.

Teman2 CHOICE Semarang sudah menunggu kami di tempat parkir bus menuju GM Kerep. Suatu sambutan yang hangat oleh teman2 CHOICE Semarang. Didalam perjalanan menuju GM, kami bernyanyi2 dan membagi2 tugas untuk jalan salib. Suatu pengalaman pertama bagi saya untuk mengikuti jalan salib dalam ziarah. Memang rute jalan salib di GM Kerep tidak terlalu berat dan susah. Namun, bagi saya pribadi suatu hal yang baru dan saya coba untuk mengikutinya serta merasakan apa yang telah dahulu dialami oleh YESUS dalam memikul salibNYA. Saya merasakan keheningan dan kedekatan diri saya kepada sang Khalik. Selesai jalan salib, masing2 peserta diberi waktu untuk berdoa pribadi di GM Kerep.

Perjalanan dilanjutkan menuju GM Rossa Mystica, Salatiga. Saya ikut dalam mobil teman2 CHOICE Semarang menuju Salatiga. Di GM Rossa Mystica, kami merayakan misa Ekaristi yang bertepatan dengan Jumat Pertama. Misa sudah disiapkan oleh Romo Momojay dan teman2 CHOICE Semarang. Pada saat homili, diisi dengan acara BPS dari masing pribadi yang hadir dalam misa Ekaristi sambil memperkenalkan diri. Semua yang hadir merasa bahagia, senang, puas, dan bermacam2 perasaan lainnya. Saya pun merasa bahagia walaupun acara ziarek ini belum selesai. Apalagi bisa berkenalan dengan teman2 CHOICE Semarang yang baru. Pada saat misa, sempat hujan sebentar di area kami mengadakan misa. Anehnya, area diluar kami misa ga hujan. Saya khawatir jika masih tetap hujan, maka acara pada malam hari di Semarang kemungkinan besar bisa batal. Karena pada tgl 5 Juli malam sempat hujan deras dan Anna berpesan agar dimasukkan salah satu intensi doa supaya tidak hujan nanti malam. Selesai misa, beberapa teman2 membantu membakar intensi doa yang sudah diberkati oleh romo.

Kami kembali ke LPMP untuk mandi dan beres2 untuk melanjutkan acara wisata kuliner di Semawis. Sebelumnya sudah ada Yenny, yang kami ”culik” untuk menjadi guide lokal dalam mencari oleh2 yang bisa kami bawa pulang. Setelah belanja2, langsung menuju Semawis. Wah, ternyata banyak sekali yang jual makanan dan sampai bingung milihnya. Hehehe.... Banyak sekali teman2 CHOICE Semarang yang memang sudah menunggu di sana. Acara makan malam yang ceria dan bahagia karena saya bisa mencicipi makanan2 yang kebetulan tidak pernah saya cicipi di Jakarta. Kurang lebih ada 3-4 macam makanan yang saya cicipi. Nampaknya 1 jam untuk acara makan2 ga cukup deh. Apa boleh buat, waktu sudah larut malam karena besok pagi2 jam 5 harus berangkat ke Jogja.

Tgl 7 Juli, jam 4.30 dah terbangun untuk siap2 mandi dan berangkat ke Jogja. Sarapan pagi sudah dibungkus, dan dibawa dalam perjalanan. Sekitar jam 9 pagi sampai di penginapan Taman Eden. Setibanya di penginapan, langsung mandi dan berangkat menuju Sendang Sono.

Di area Sendang Sono, sudah ada 2 mobil angkutan umum menunggu kami untuk sampai ke tempat kami mengadakan jalan salib. Didalam perjalanan, saya diberitahu oleh teman bahwa lebih saya tidak ikut jalan salib karena rutenya lumayan jauh dan menanjak. Ditambah lagi oleh supir angkutan yang bilang bisa sekitar 1 jam untuk jalan salibnya. Wah, makin ragu nih untuk ikut jalan salibnya. Namun, ada dorongan dalam diri saya untuk setidaknya mencoba jalan salib di Sendang Sono. Kalaupun, ga kuat pastinya saya akan istirahat sebentar. Namun, saya kagum pada teman2 yang setia mendampingi saya didalam jalan salib tersebut. Teman2 menunjukan belonging dan kesetiaan terhadap saya selama jalan salib di Sendang Sono. Bagi saya pribadi, suatu anugerah dan pengalaman yang luar biasa dimana saya boleh untuk pertama kalinya merasakan betapa beratnya jalan salib. Tapi, jalan salib yang saya alami jauh lebih ringan daripada salib kehidupan yang pernah saya alami dalam hidup ini. Saya yakin bahwa dibalik salib kehidupan yang boleh saya alami, ada suka cita bersamaNYA. Selesai jalan salib, ada waktu untuk doa pribadi di GM Sendang Sono.

Dan perjalanan dilanjutkan ke PA Brayat Pinuji, sebelumnya kita sempat foto2 dulu dan Tarsi mengajak salah satu suster yang kebetulan lewat dekat kita. Ternyata suster tersebut membantu di PA Brayat Pinuji, menurut saya bukan suatu kebetulan tapi miracle dimana kita tidak punya gambaran arah menuju ke PA Brayat Pinuji dari Sendang Sono. Saya sempat meminta bantuan mobil dari CHOICE Semarang untuk memindahkan barang2 sumbangan yang ada di bus. Karena letak PA masuk ke dalam suatu jalan lagi yang tidak bisa dilalui bus besar. Setelah masuk dalam ruang pertemuan di PA, tak lama kemudian kita misa Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Lanike, SX. Misa gabungan antara CHOICE Distrik Jakarta, Semarang dan Jogja. Suatu perayaan Ekaristi yang indah dan khidmat bersama dengan anak2 PA. Selesai misa, anak2 PA menunjukkan kebolehannya dengan bermain kulintang dan bernyanyi ”Dalam Yesus kita bersaudara” sambil menikmati hidangan yang sudah disediakan oleh PA. Sambutan tepuk tangan yang hangat dan meriah dari teman2 yang hadir didalam ruang pertemuan. Tak lama kemudian, saya menghampiri Suster M. Gratia, OSF utk memberikan bukti transfer yang sudah kami transfer 1 hari sebelumnya. Suster berterima kasih sekali atas sumbangan dana sebesar 9,6 juta Rp. Saya katakan, bahwa ini adalah sumbangan dari para donatur. Dan saya membantu mengumpulkan dana sumbangan tersebut. Suster mengatakan, ”Tuhan akan membalas segala kebaikan dari para donatur”. Setelah itu kami berfoto rame2 dengan anak2 PA dan CHOICE distrik Jakarta, Semarang dan Jogja. Dan kamipun sempat berbincang2 dengan anak2 PA dan teman2 CHOICE distrik lain. Akhirnya, kami harus pamitan dengan suster dan anak2 PA. Beberapa anak2 PA mengantar kami menuju bus. Suatu kebahagiaan yang terpancar dari wajah anak2 PA dan kami para peserta ziarek.

Perjalanan dilanjutkan kembali, ada beberapa pilihan apakah mau kembali ke penginapan atau langsung menuju Malioboro. Pilihan ini kami berikan kepada para peserta, sehingga didapatkan suatu keputusan bahwa kami langsung menuju Malioboro dengan ditemani Bramdi, salah satu youth CHOICE Jogja. Malam itu jalanan menuju pelataran parkir bus cukup padat. Setibanya di pelataran parkir, masing2 peserta berpencar untuk belanja2 oleh2. Setelah belanja2, kami ngumpul makan lesehan di lesehan Borobudur. Ada teman2 yang ingin beli bakphia, dan teman2 diantar oleh Bramdi menuju lokasi penjualan. Yang lainnya langsung menuju ke bus untuk siap2 pulang ke penginapan. Tak terasa dah jam 00.30 baru tiba di penginapan. Langsung tidur karena besok pagi mo langsung balik ke Jakarta.

Tgl 8 Juli, jam 6 kita sarapan pagi di penginapan dan setelah itu langsung menuju bus. Didalam perjalanan menuju Jakarta, kami semua BPS tentang keseluruhan acara ziarek dan baksos yang telah kami alami. Ada peserta yang puas karena menghabiskan jatah cuti dengan ikutan acara ini, banyak yang senang, bahagia, dan ada yang menanyakan kapan ada lagi ziareknya. Dari panitiapun senang dan bahagia bahwa acara ini tetap berlangsung walaupun banyak kendala dan tantangan. Saya pribadi sebagai korum merasa lega, dan bahagia ketika mendengarkan BPS dari teman2 semua. Apalagi pengalaman yang serba pertama dari diri saya untuk acara ini. Semoga saja dengan acara ziarek dan baksos ini, dapat memperkaya iman dan semakin mantap menjalani perziarahan hidup saya. Kamipun sempat mampir ke Kaliori, untuk mengunjungi GM dan melihat patung Bunda Maria yang menampakkan diriNYA diberbagai negara. Jam 01.00 dinihari kami baru sampai di gereja BHK Kemakmuran.

Terima kasih TUHAN atas penyertaanMU kepada kami semua peserta Ziarek dan Baksos, atas kebersamaan dan kebahagiaan yang boleh Engkau berikan kepada kami dan anak2 PA dan setiap orang yang kami temui dalam acara Ziarek dan Baksos ini.

Terima kasih kepada Ketua Umum HUT CHOICE ke 25, Kordis Jakarta, segenap donatur, dan teman2 yang telah mensupport saya melalui doa maupun tindakan2. Mohon maaf, jikalau selama pembentukan panitia dan acara berlangsung ada perkataan2 atau tindakan2 yang tidak berkenan bagi teman2 semua.

Pernahkah ini terjadi pada kehidupan semua orang?

Pernahkah dalam hidup lo terjadi hal-hal yang sebenarnya lo tolak banget atau "reject", tapi yang terjadi adalah sebaliknya? Atau ketika lo tidak menginginkan hal tersebut terjadi, malahan terjadi pada diri lo? Ini yang pernah gua alami, dan gua bersyukur bahwa boleh mengalaminya. Sedikit sharing dari gua mengenai hal yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan diatas tadi.

Kejadian ini berlangsung kira-kira 2 minggu yang lalu, suatu hari terlintas dalam pikiran gua bahwa "jangan deh, gua ikutan melayani dibulan depan nanti". Kenapa tiba-tiba muncul pemikiran tersebut? Karena gua tau bahwa bulan juli nanti, gua pasti ga bisa ikutan acara yang berkaitan dengan pelayanan ini. Bulan Juli, dimana jauh-jauh hari gua dan beberapa teman decided untuk jalan-jalan bareng ke LN. Dan baru balik dihari yang dimana bulan tersebut sedang diadakan kegiatan pelayanan. So, inilah yang menjadi kekhawatiran dan dasar pemikiran gua. Namun, manusia boleh berencana, tapi Tuhanlah yang berkehendak menurut gua. Hari minggu yang lalu ketika gua bertemu dengan Vida, dan Tarsi disebuah kafe di MAG 3. Gua dan teman-teman sedang mempersiapkan proposal untuk acara ziarek dan baksos. Tiba-tiba, gua mendapat sms dari salah seorang teman yang menanyakan kesediaan gua untuk terlibat dalam pelayanan dibulan juni mendatang. Tersentak dalam hati gua, bahwa apa yang telah terjadi saat itu adalah hal yang bertentangan atau gua tolak. Tapi, Tuhan berkehendak lain dalam diri gua. Kemudian gua langsung mereply sms dari teman gua, dan gua katakan kesiapan hati gua untuk melayani dalam pelayanan bulan juni mendatang.

Suatu pembelajaran dan perkembangan dalam iman gua, dimana menurut gua bahwa manusia boleh berencana namun pada akhirnya TUHAN-lah yang memutuskan untuk kita semua. Bisa saja, saat itu gua menolak ajakan dari teman gua untuk pelayanan. Namun, gua selalu dan akan terus berusaha untuk tetap setia dalam melayaniMU lewat pelayanan ini. Amin.

Awal dari perjalanan Ziarek dan Baksos

Sekitar akhir bulan Februari, gua hadir dalam rapat persiapan HUT Choice ke 25 di rumah salah satu pasutri letaknya di daerah Jakarta Barat. Banyak sekali rangkaian acara yang dilakukan sepanjang perjalanan menuju HUT Choice ke 25. Gua ditunjuk menjadi salah satu koordinator umum Ziarek yang diadakan sekitar bulan Juni-Juli. Memang waktunya pas banget dengan kegiatan mengajar gua, karena bulan tersebut gua udah off ngajar. Namun persiapan itu sudah dilakukan dari bulan Maret. Awalnya gua kaget dan bingung musti ngapain aja untuk menjalankan Ziarek ini. Jujur aja, dalam perjalanan hidup gua blom pernah jadi koordinator umum, apalagi gua ikutan Ziarek. Namun Tuhan selalu saja memberikan jalan buat gua.

Rapat mulai tanggal 17 Maret, setelah gua melayani dalam WEC 180. Ada beberapa nama yang sudah mulai diusulkan menjadi kandidat dalam kepanitiaan. Gua pribadi mengajak Tarsi sebagai salah satu Youth dan teman, yang menurut gua banyak pengalamannya dalam berbagai kegiatan terutama Ziarek. Rapat pertama kali dihadiri oleh 3 orang saja. Banyak sekali agenda-agenda yang dibicarakan dalam rapat ini. Mulai dari mengusulkan nama teman-teman Choice yang mau terlibat aktif dalam kepanitiaan ini, dll. Seneng banget ada beberapa nama yang kebetulan gua kenal mau terlibat membantu Ziarek ini.

Seiring perjalanan waktu dalam beberapa kali rapat, ada teman-teman yang mulai mengundurkan diri dari kepanitiaan. Ada yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga merasa tidak enak dengan teman-teman panitia yang lain karena tidak pernah hadir dalam rapat. Ada yang terlibat dalam kepanitiaan acara HUT Choice yang lain, dan teman tersebut memilih untuk terlibat dalam acara tersebut. Gua pribadi menghargai keputusan mereka untuk mundur apapun alasannya dan gua berterima kasih atas kehadiran dan kerja yang telah mereka lakukan.

Menurut gua, inilah awal suka-duka menjadi seorang koordinator umum dalam sebuah kegiatan. Namun, hal ini merupakan langkah awal bagi gua dalam perjalanan hidup gua, dimana gua ga ada pengalaman sama sekali. Perjalanan ini tidak hanya berhenti disatu titik saja, terus berlanjut dengan adanya pengajuan diri dari salah seorang teman dalam panitia. Wah, tambah berat rasanya beban yang harus dipikul ini menurut gua. Alasannya dia mengundurkan diri karena ada masalah pribadi dengan salah seorang yang ada dalam kepanitiaan. Gua sendiri ga tau masalah pribadinya apa, dan menurut gua waktu itu adalah gua melihat teman yang mo mengundurkan diri mempunyai komitmen yang tinggi. Sehingga gua secara pribadi meminta dia untuk memikirkan kembali pengunduran dirinya saat dia mengajukannya didalam forum rapat. Namun, teman-teman yang lain sependapat juga bahwa meminta dia untuk memikirkan kembali. Selang beberapa hari, teman ini dalam percakapan chatting dengan gua kembali menanyakan mengenai masalah pengunduran dirinya lagi.

Seperti yang kemarin-kemarin sudah gua bilang, agar dia memikirkan kembali dan gua katakan keputusannya ada ditangan dia. Suatu hari kami rapat dirumah teman yang mau mengundurkan diri, rapat kali ini kami menyusun budget yang diperlukan. Setelah rapat kembali lagi dia mengajukan diri untuk pengunduran diri. Kembali lagi gua tegaskan keputusan tersebut ada ditangannya. Hingga 2 hari kemudian kami rapat di rumah salah seorang teman yang tidak jauh dengan rumah gua. Dalam rapat, terjadi sebuah keributan kecil yang menurut gua semestinya tidak perlu terjadi. Karena terbawa emosi dan perasaan yang mungkin sudah terpendam, sehingga meledaklah saat itu. Akhirnya malam itu rapat berjalan tidak semestinya. Ada salah satu teman panitia mengatakan, bahwa butuh waktu bagi teman yang mengundurkan diri. Beberapa hari kemudian, gua mendapatkan kabar pengunduran diri dari teman yang lain (yang sebenarnya tidak mempunyai masalah yang berhubungan dengan teman yang mau mengundurkan diri). Lengkaplah beban dan pikiran gua untuk memikirkan kepanitiaan ini. Semoga Tuhan memberikan jalan terbaik bagi gua dalam persiapan Ziarek ini. Amin