Thursday, July 12, 2007

Awal dari perjalanan Ziarek dan Baksos

Sekitar akhir bulan Februari, gua hadir dalam rapat persiapan HUT Choice ke 25 di rumah salah satu pasutri letaknya di daerah Jakarta Barat. Banyak sekali rangkaian acara yang dilakukan sepanjang perjalanan menuju HUT Choice ke 25. Gua ditunjuk menjadi salah satu koordinator umum Ziarek yang diadakan sekitar bulan Juni-Juli. Memang waktunya pas banget dengan kegiatan mengajar gua, karena bulan tersebut gua udah off ngajar. Namun persiapan itu sudah dilakukan dari bulan Maret. Awalnya gua kaget dan bingung musti ngapain aja untuk menjalankan Ziarek ini. Jujur aja, dalam perjalanan hidup gua blom pernah jadi koordinator umum, apalagi gua ikutan Ziarek. Namun Tuhan selalu saja memberikan jalan buat gua.

Rapat mulai tanggal 17 Maret, setelah gua melayani dalam WEC 180. Ada beberapa nama yang sudah mulai diusulkan menjadi kandidat dalam kepanitiaan. Gua pribadi mengajak Tarsi sebagai salah satu Youth dan teman, yang menurut gua banyak pengalamannya dalam berbagai kegiatan terutama Ziarek. Rapat pertama kali dihadiri oleh 3 orang saja. Banyak sekali agenda-agenda yang dibicarakan dalam rapat ini. Mulai dari mengusulkan nama teman-teman Choice yang mau terlibat aktif dalam kepanitiaan ini, dll. Seneng banget ada beberapa nama yang kebetulan gua kenal mau terlibat membantu Ziarek ini.

Seiring perjalanan waktu dalam beberapa kali rapat, ada teman-teman yang mulai mengundurkan diri dari kepanitiaan. Ada yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga merasa tidak enak dengan teman-teman panitia yang lain karena tidak pernah hadir dalam rapat. Ada yang terlibat dalam kepanitiaan acara HUT Choice yang lain, dan teman tersebut memilih untuk terlibat dalam acara tersebut. Gua pribadi menghargai keputusan mereka untuk mundur apapun alasannya dan gua berterima kasih atas kehadiran dan kerja yang telah mereka lakukan.

Menurut gua, inilah awal suka-duka menjadi seorang koordinator umum dalam sebuah kegiatan. Namun, hal ini merupakan langkah awal bagi gua dalam perjalanan hidup gua, dimana gua ga ada pengalaman sama sekali. Perjalanan ini tidak hanya berhenti disatu titik saja, terus berlanjut dengan adanya pengajuan diri dari salah seorang teman dalam panitia. Wah, tambah berat rasanya beban yang harus dipikul ini menurut gua. Alasannya dia mengundurkan diri karena ada masalah pribadi dengan salah seorang yang ada dalam kepanitiaan. Gua sendiri ga tau masalah pribadinya apa, dan menurut gua waktu itu adalah gua melihat teman yang mo mengundurkan diri mempunyai komitmen yang tinggi. Sehingga gua secara pribadi meminta dia untuk memikirkan kembali pengunduran dirinya saat dia mengajukannya didalam forum rapat. Namun, teman-teman yang lain sependapat juga bahwa meminta dia untuk memikirkan kembali. Selang beberapa hari, teman ini dalam percakapan chatting dengan gua kembali menanyakan mengenai masalah pengunduran dirinya lagi.

Seperti yang kemarin-kemarin sudah gua bilang, agar dia memikirkan kembali dan gua katakan keputusannya ada ditangan dia. Suatu hari kami rapat dirumah teman yang mau mengundurkan diri, rapat kali ini kami menyusun budget yang diperlukan. Setelah rapat kembali lagi dia mengajukan diri untuk pengunduran diri. Kembali lagi gua tegaskan keputusan tersebut ada ditangannya. Hingga 2 hari kemudian kami rapat di rumah salah seorang teman yang tidak jauh dengan rumah gua. Dalam rapat, terjadi sebuah keributan kecil yang menurut gua semestinya tidak perlu terjadi. Karena terbawa emosi dan perasaan yang mungkin sudah terpendam, sehingga meledaklah saat itu. Akhirnya malam itu rapat berjalan tidak semestinya. Ada salah satu teman panitia mengatakan, bahwa butuh waktu bagi teman yang mengundurkan diri. Beberapa hari kemudian, gua mendapatkan kabar pengunduran diri dari teman yang lain (yang sebenarnya tidak mempunyai masalah yang berhubungan dengan teman yang mau mengundurkan diri). Lengkaplah beban dan pikiran gua untuk memikirkan kepanitiaan ini. Semoga Tuhan memberikan jalan terbaik bagi gua dalam persiapan Ziarek ini. Amin

No comments: